Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gunung Ruang Meletus dan Berpotensi Tsunami, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara

Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan letusan bersama awan panas Gunung Ruang semakin membesar. foto: pvmbg

SuaraTani.com - Bandung| Aktivitas Vulkanik Gunung Ruang terus meningkat sejak Selasa (30/4/2024) pagi ini. Bahkan akibat erupsi yang terus berlangsung, Bandara Sam Ratulangi di Manado Sulawesi Utara ditutup sementara.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan letusan bersama awan panas semakin membesar.

Begitu juga dengan jangkauannya semakin jauh. Hal itu berdampak pada sektor lain seperti Bandara Sam Ratulangi di Manado Sulawesi Utara.

"Potensi bahaya yang perlu diwaspadai saat ini adalah erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar. Juga paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun," kata Hendra di Bandung, Selasa (30/4/2024).

Ia mengimbau masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar waspada dan tidak memasuki wilayah radius 7 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

"Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang pada radius 7 km segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 7 km," ujar Hendra.

Menurut Hendra, banyaknya material hasil erupsi yang dikeluarkan dan memasuki laut dalam volume tertentu, berpotensi memicu gelombang tsunami.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar. Luruhan awan panas (surge), dan tsunami," jelasnya.

Aktivitas Gunung Ruang terus berfluktuasi, pasca erupsi paroksimal tanggal 17 April 2024, aktivitas erupsi mengalami penurunan.

Pada tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 WITA, tingkat aktivitas Gunung \Ruang diturunkan dari Level IV (AWAS) ke Level III (Siaga). Dan, dinaikkan kembali hari ini menjadi Level IV (AWAS).

Data kegempaan tanggal 29 April 2024 sampai pukul 24.00 WITA yang tercatat melalui stasiun RAPS adalah: 15 kali gempa Guguran.

Kemudian, 237 kali gempa Vulkanik Dangkal, 425 kali gempa Vulkanik Dalam, 15 kali gempa Tektonik Lokal, dan 6 kali gempa Tektonik Jauh.

Hendra mengatakan, saat ini masih terjadi proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.

Kenaikan aktivitas ini berpotensi berkembang menjadi erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif (aliran lava). Gempa terasa intens terjadi dari pukul 00.15 WITA sampai terjadinya erupsi pukul 01.15 WITA. Dan, terus berlangsung intens sampai surat kenaikan status ini dibuat.

Erupsi terjadi pada pukul 01.15 WITA dengan kolom erupsi kurang lebih 2.000 meter disertai dengan suara gemuruh dan gempa terasa yang intens. * (jasmin)