Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hassanudin Paparkan Empat Strategi Pemprov Sumut Perkuat Daya Saing Perkebunan

Pj Gubernur Sumut Hassanudin menghadiri Sosialisasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional pada PTPN Group di Ballroom Hotel Santika Medan, Jumat (26/4/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Medan| Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin memaparkan empat  strategi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing perkebunan.

Pertama, peremajaan sawit yang sudah tua dengan menggunakan bibit unggul, peningkatan sarana, prasarana dan infratruktur perkebunan, untuk peningkatan produksi perkebunan. 

Kedua, melakukan pendekatan penciptaan nilai tambah dan pengembangan pasar. Ketiga, melakukan pendekatan kemitraan petani, para pelaku usaha dan BUMN yang saling menguntungkan.

Selanjuntnya, ke empat melakukan pengembangan kawasan industri yang ada. Seperti KEK Sei Mangkei dengan luas kurang lebih 1.933 hektare.

Demikian disampaikan Pj Gubernur Hassanudin pada acara Sosialisasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada PTPN Group.

Sosialisasi yang diselenggarakan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), digelar di Hotel Santika Premiere Medan, Jumat (26/4/2024).

Hadir di antaranya Plh Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan, Gubernur Riau, Gubernur Jambi.

Gubernur Sumatera Barat, dan Gubernur Aceh, serta seluruh jajaran direksi PTPN serta unsur Forkopimda Sumut.

Pj Gubernur juga mengapresiasi sosialisasi yang diselenggarakan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri tersebut. 

Sektor perkebunan, kata Hassanudin, memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam perekonomian Sumut. 

Jumlahnya mencapai 13,88% dengan luas perkebunan sekitar 2,2 juta hektare, yang terdiri dari perkebunan rakyat, perkebunan negara dan perkebunan swasta besar. Untuk perkebunan negara kurang lebih 15% dari total luas perkebunan di Sumut.

Komoditas di sektor perkebunan terutama kelapa sawit dengan luas sekitar 2 juta hektare merupakan komoditas utama dari Sumut. Selain tanaman karet, coklat dan kopi. 

Maka potensi ini tidak bisa diabaikan, mengingat perkebunan telah menjadi salah satu tulang punggung utama dalam menggerakkan roda ekonomi daerah.

“Kita tahu bahwa salah satu produk turunan sawit adalah CPO. Produksinya di Sumut mencapai sekitar 6,4 juta ton. Dari jumlah tersebut 1,4 juta ton atau sekitar 23% dihasilkan dari perkebunan negara," sebutnya. 

CPO sendiri kata Hassanudin, menyumbang sekitar 33% dari nilai ekspor Sumut setiap tahunnya. Selain itu menurut data Ditjen Perkebunan, perkebunan sawit di Sumut mampu menyerap sekitar 569.000 tenaga kerja.

Disampaikan juga, dalam upaya meningkatkan program nilai tambah sawit, pemberdayaan petani sawit dan kemitraan, Provinsi Sumut telah menghasilkan pabrik minyak makan merah di Deliserdang. 

Melalui integrasi yang dilakukan oleh PTPN Group, merupayakan upaya konkret dalam memperkuat dan meningkatkan daya saing sektor perkebunan.

Direktur Manajemen Risiko Holding Perkebunan PTPN III (Persero) M Arifin Firdaus mengatakan, tanggal 13 Maret lalu Mendagri memberikan dukungan melalui PSN dalam rangka restrukturisasi perusahaan. 

Sebagai perusahaan perkebunan yang terluas di Indonesia, tujuan utamanya adalah swasembada gula dan kelapa sawit bisa terwujud sesuai dengan yang diharapkan saat ini.

“Kepada bapak dan ibu, kami meminta dukungan kepada setiap daerah untuk berkomunikasi serta bersinergi dengan PTPN. Terima kasih juga terhadap hubungan yang selama ini telah diberikan. Mudah-mudahan kita semakin terjalin,” pungkasnya. * (junita sianturi)