Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekdaprov Sumut Sampaikan Pesan pada Peringatan Hari Otda

Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho memimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVIII Tahun 2024 di halaman Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (25/4/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Medan| Pemaksimalan pengelolaan ekonomi hijau dan ramah lingkungan penting untuk meningkatkan investasi, yang akan berimbas pada kesejahteraan rakyat.

Saat ini pemerintah sedang menggalakkan ekonomi hijau dan ramah lingkungan untuk mendorong investasi. 

Apalagi ekonomi hijau menjadi tuntutan perkembangan zaman dengan tujuan menjaga kestabilan lingkungan hidup.

Karena itu, Peringatan Hari Otda 2024 mengambil tema ‘Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Sehat’.

"Itu menunjukkan pentingnya keselarasan antara pembangunan dan menjaga lingkungan,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Arief S Trinugroho.

Arief mengatakan itu usai Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) 2024 di Lapangan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Kamis (25/4/2024).

Upacara tersebut diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut.

Dikatakannya, peringatan Hari Otda kali ini harus dijadikan evaluasi, koreksi dan introspeksi pengaplikasian Otda selama ini. 

Dia berharap, Otda benar-benar berjalan efektif dan efisien dalam pengelolaan SDA dan peningkatan SDM.

“Daerah memiliki hak dan kewajiban dalam otonomi daerah, kita diberikan kewenangan mengelola sendiri urusan pemerintahan kita. Termasuk pengelolaan SDA untuk kepentingan masyarakat," jelasnya.

Untuk itu kata Arief, ini momentum yang tepat untuk mengevaluasi, introspeksi agar lebih baik ke depannya.

Menurutnya, ada hambatan dan tantangan utama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini, yaitu stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Pemprov Sumut sehingga hambatan ini lebih cepat terselesaikan.

“Stunting target kita 14% dan itu perlu koordinasi kuat antara pemerintah kabupaten/kota dengan provinsi. Ini masalah kita bersama yang harus segera diselesaikan, kemudian kemiskinan ekstrem. Inflasi kita punya TPID dan yang terakhir tidak kalah pentingnya transformasi menuju pemerintah berbasis elektronik,” kata Arief.

Ia berharap, ini menjadi warisan yang baik untuk generasi penerus bangsa. 

“Kita ingin apa yang dipersiapkan saat ini menjadi warisan yang baik untuk penerus kita. Sehingga Sumut terus lebih baik dan bisa mencapai cita-citanya memberikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada apel tersebut, Arief membacakan pidato Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian. Antara lain disampaikan, terkait tiga urusan pemerintahan di Indonesia. Pertama yaitu absolut, kedua umum, dan ketiga konkuren.

Urusan konkuren didelegasikan ke pemerintah daerah dengan tujuan, agar pemerintah daerah lebih dekat dengan masyarakat. 

Ini juga bertujuan untuk melihat langsung masalah di daerah masing-masing dan menjaga kekhasan daerah.

“Urusan pemerintah konkuren ini dikelola bersama antara pusat, provinsi dan kabupaten kota, dilaksanakan secara partisipatif, melibatkan masyarakat, transparan dan akuntabel,” katanya. *(junita sianturi)