Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Selamatkan Perekonomian Indonesia, Pemerintah Diminta Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Pemerintah diminta untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi terkait meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran di Timur Tengah. Hal ini disinyalir menjadi pemicu melemahnya tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).  

Dikatakannya, cadangan fiskal harus diperkuat kemudian penjajakan-penjajakan untuk antisipasi dampak internasional juga harus dilakukan. 

Kedua, menjaga inflasi, menjaga daya beli, dan juga melakukan langkah-langkah pengetatan ikat pinggang.

"Belanja-belanja yang tidak prioritas harus kita tahan dulu sambil menunggu situasi yang membaik.” kata Fathan dari pernyataannya resminya, dikutip Rabu (24/4/2024) di Jakarta.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu menegaskan, pemerintah dan stakeholder lain harus secara serius menyusun langkah-langkah antisipatif. 

Hal itu lantaran situasi yang tidak terprediksi. Di sisi lain, ia pun berharap PBB bisa segera beraksi untuk mencegah keadaan yang lebih buruk di wilayah jazirah arab tersebut.

“Kita tidak tahu sampai kapan ketegangan antara Iran dan Israel berlanjut. Kalau misalnya Agustus atau September (ketegangan tidak berakhir) maka kita akan mengalami situasi yang sangat mengkhawatirkan," jelasnya. 

Karena itu Bank Indonesia, Menteri Keuangan, OJK dan seluruh stakeholder harus segera (menyusun) langkah-langkah yang cukup serius untuk mengatasi pelemahan Rupiah ini. 

Fathan juga menyampaikan bahwa laporan Menteri Keuangan menunjukan sektor pemasukan masih dinilai stabil. Meski begitu, ia berharap adanya peningkatan harga beberapa komoditas unggulan.

Menutup pernyataannya, ia kembali menegaskan agar setiap pihak ikut ambil bagian dalam menyelamatkan dan menjaga ekonomi tanah air.

Tren penguatan dolar AS terhadap Rupiah terlihat mulai bergerak sejak akhir kuartal 3 tahun 2024. Rupiah mulai menyentuh level Rp16.000 pada perdagangan di akhir pekan kedua April 2024 dan terus bergerak di level tersebut hingga awal pekan keempat ini. * (wulandari)