Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menkeu Ungkap Upaya Berbagai Negara Hadapi Tantangan Transisi Energi

Menkeu Sri Mulyani Indrawati turut serta dalam IsDB Annual Meeting yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (30/4/2024) waktu setempat. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati turut serta dalam IsDB Annual Meeting yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (30/4/2024) waktu setempat.

Dalam Panel diskusi bertajuk “Future Vision Symposium” itu, Menkeu berkesempatan menjadi pembicara perempuan tunggal di antara dua pembicara pejabat tinggi Saudi Arabia.

“Hari ketiga dan sekaligus hari terakhir di Riyadh, acara saya adalah menjadi pembicara dalam panel diskusi yang sangat prestisius. Bersama HRH Prince Abdulaziz Al-Saud (Putra Raja Salman sekaligus Menteri Energi Saudi Arabia) dan Presiden IsDB Al Jasser,” ungkap Menkeu.

“Tentu merupakan suatu kehormatan dan privilege,” sambung Menkeu di kutip dari laman instagram resmi miliknya @smindrawati, Kamis (2/5/2024).

Fokus utama pada pertemuan itu mengenai pentingnya Transisi Energi serta bagaimana upaya setiap negara dan dunia dalam menghadapi tiga tantangan krusial (Trilemma). Yaitu Energy Security-Energy Sustainability-Energy Affordability.

Menurut Menkeu, Energi adalah kebutuhan dasar manusia sekaligus menjadi tantangan pembangunan untuk membangun dan menyediakan (Energy Security) secara terjangkau bagi masyarakat (affordable). 

Di sisi lain, perhatian mengenai aspek sustainabilitas planet untuk menghindarkan ancaman katastropik perubahan mengharuskan transisi menuju Energy yang hijau dan renewable (Sustainability).

”Proses transisi Energy bukan hanya rumit dan kompleks namun juga sangat mahal (tinggi) pembiayaaannya. Kita harus mampu menjaga kepentingan nasional dan memperjuangkan sebuah proses transisi yang adil (just) dan terjangkau (affordable),” kata Menkeu.

Sri Mulyani juga menjelaskan, langkah dan tantangan Indonesia untuk menjalankan transisi energy menuju zero emission dan meningkatkan energy renewable.  

Di mana, langkah tersebut juga dikatakan Menkeu memerlukan desain kebijakan yang kompleks dan sensitif serta membutuhkan pembiayaan yang sangat besar dan menantang. 

Menkeu juga menekankan pentingnya APBN yang sehat dan kuat serta strategi pendanaan global yang efektif untuk dapat menjalankan transisi energi secara efektif dan berkelanjutan. 

Di samping negara dan IsDB yang juga harus turut menjawab tantangan masa depan yang makin kompleks dan dinamis

“Senang bisa menjelaskan posisi Indonesia yang mendapat respek dari seluruh panelis dan audience.” tukas Menkeu. * (wulandari)