Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pembekuan Darah Akibat Efek Samping Vaksin Astrazeneca, Pemerintah Perlu Lakukan Mitigasi

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, saat diwawancarai. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Pemerintah diminta perlu melakukan langkah-langkah mitigasi yang strategis mengenai polemik adanya efek samping dari vaksin Astrazeneca.

Di mana vaksin ini dikabarkan dapat menyebabkan pembekuan darah hingga kematian.

“Yang pertama, tentu saja melibatkan lembaga-lembaga penelitian. Seperti apa dampak dari vaksin atau yang sering disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI)," kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.

Yang kedua, Pemerintah harusnya juga memiliki data pembanding. Artinya, kejadian di tempat A dibandingkan dengan kejadian tempat B, termasuk juga kejadian di tanah air sendiri. 

"Yang ketiga, jika memang ada lakukan surveillance, apakah kemudian kasus ini menimpa warga kita setelah menerima vaksin AstraZeneca," ujar Netty dalam keterangannya dikutip, Rabu (15/5/2024) di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta.

Diketahui, produsen Vaksin Covid-19, AstraZeneca, baru-baru ini mengakui bahwa vaksin yang diproduksinya secara umum dapat menyebabkan efek samping yang sangat jarang terjadi. Yakni berupa pembekuan darah yang langka (trombositopenia). 

Hal itu terungkap dari para peneliti yang menganalisis data lebih dari 10 juta orang dewasa di Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Hasil dari studi tersebut lalu diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ). Studi merupakan yang pertama membandingkan risiko trombositopenia akibat vaksin sejenis AstraZeneca dan vaksin mRNA seperti Pfizer di beberapa negara. 

Ditemukan total 862 kasus trombositopenia yang tercatat dalam 28 hari setelah suntikan dosis AstraZeneca. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 520 kasus trombositopenia akibat Pfizer.

Netty mengatakan, jika kemudian ditemukan adanya kejadian korban efek samping dari vaksin AstraZeneca ini, Pemerintah menurutnya perlu bertanggung jawab. 

"Karena pemberian vaksin ini terjadi di saat pandemi covid-19 terjadi. Di mana masyarakat tidak memiliki pilihan lain untuk dapat lolos dari pandemi selain harus mendapatkan vaksin tersebut," jelasnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap mendengarkan dan mengikuti perkembangan dari Pemerintah mengenai polemik efek samping dari vaksin AstraZeneca ini. 

Ia juga meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak terburu-buru menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. 

“Tapi kalau kemudian belum dipastikan kebenarannya, tentu saya ingin masyarakat juga berhati-hati dan menanyakan terlebih dahulu. Memeriksa terlebih dahulu, mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Kementerian Kesehatan atau Badan POM. Sehingga informasi yang tersebar yang kita teruskan lewat jari-jari kita ini tidak berdampak negatif,” sebutnya. * (putri)