Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

BIH Gedung Johor Eksis Memproduksi Bibit Tanaman Berkualitas

Kanan-kiri: Kasubag TU UPTD BIH Gedung Johor, Riki Himawan, Kasi Yantek, Fitri Yenti dan Kasi Produksi BIH Gedung Johor, Iovie memperlihatkan bibit pisang barangan hasil kultur jaringan, Selasa (22/7/2025) di BIH Gedung Johor, Medan. foto: junita sianturi 

SuaraTani.com - Medan| Meski mengalami penghematan anggaran tahun 2025, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tetap melakukan perbanyakan bibit tanaman.

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tetap melakukan perbanyakan bibit tanaman hortikultura khususnya buah-buahan dan bawang merah meski volumenya tidak sebanyak tahun sebelumnya," kata Kepala UPTD BIH Muddin Dalimunthe.

Hal itu disampaikan Muddin Dalimunthe melalui Kasubag TU UPTD BIH Gedung Johor, Riki Himawan kepada wartawan, Selasa (22/7/2025) di Medan.

Menurut Riki, untuk tahun anggaran 2025, BIH Gedung Johor masih memproduksi berbagai jenis bibit tanaman hortikultura, yakni bibit durian sebanyak 2.000 batang, duku 500 batang, bawang merah varietas Bima sebanyak 300 kg.

Sedangkan untuk bibit yang diperbanyak melalui kultur jaringan yakni pisang barangan sebanyak 500 batang, dan kentang 1.000 planlet.

Bila dibandingkan dengan produksi bibit 2024 atau tahun lalu, menurut Riki, jumlahnya lumayan banyak. Untuk durian sebanyak 6.000 batang, alpukat 1.000 batang, pisang barangan hasil kultur jaringan sebanyak 10.000 batang dan bawang merah 300 kg.

"Untuk tahun 2025 ini, kita mengalami penghematan anggaran hingga tiga kali. Dan, jelas itu berdampak terhadap produksi bibit yang kami hasilkan. Begitupun kita harus tetap eksis untuk memproduksi bibit tanaman berkualitas," ujar Riki didampingi Kasi Produksi BIH Gedung Johor, Iovie dan Kasi Yantek, Fitri Yenti.

Riki mengatakan, adanya penghematan anggaran tersebut juga berdampak pada penurunan target PAD dari penjualan bibit tanaman.

"Tahun ini, target PAD kami hanya Rp24 juta sedangkan tahun 2024 lalu mencapai Rp139,5 juta," kata Riki.

Untuk harga jual bibit yang diproduksi, Riki mengatakan, sesuai PAD untuk durian Rp5.000 per tanaman, duku Rp7.800 per tanaman, pisang Rp10.500 per batang, bawang merah Rp10.000 per kg dan kentang Rp3.000 per planlet.

"Karena kita pemerintah, harga jual bibit harus sesuai PAD dan biasanya harga lebih rendah dibanding harga pasar ataupun swasta," jelasnya.

Untuk pemasarannya, menurut Riki, sejauh ini masih mengutamakan kebutuhan pasar lokal Sumatera Utara seperti Nias, Siantar, Dairi, Sosa (Tapanuli Selatan), Karo dan lainnya. 

"Selain itu juga ada permintaan dari Aceh dan Jambi," kata Riki sembari menambahkan bahwa bibit yang dijual merupakan bibit siap tanam yang telah bersertifikat label Biru. * (junita sianturi)