SuaraTani.com - Jakarta| Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana mengapresiasi kinerja Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam pengelolaan keuangan dan pelaksanaan program strategis nasional.
Sebab itu, usulan tambahan anggaran Kemenperin sebesar Rp2,05 triliun untuk tahun anggaran 2026, perlu didukung demi mewujudkan keikutsertaan Indonesia dalam pameran industri internasional atau INNOPROM.
Sebagai informasi, INNOPROM adalah pameran industri internasional yang diprakarsai oleh Rusia setiap tahunnya. Ajang ini menjadi agenda penting bagi berbagai industri dan perusahaan untuk berkolaborasi, berinvestasi, dan bertukar informasi terkait teknologi dan inovasi.
Melalui INNOPROM, ada lebih dari 100 perusahaan negara-negara Uni Ekonomi Eurasia (Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyztan) terlibat untuk membangun hubungan bisnis yang efektif dengan mitra-mitra.
Walau dirinya mendukung tambahan anggaran tersebut, menurutnya, Kemenperin tetap harus menunjukkan komitmen kuat dalam tata kelola anggaran yang kredibel serta patuh terhadap standar audit pemerintah.
Kemenperin harus bisa mempertahankan keberhasilan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan selama 16 tahun berturut-turut, yang terhitung sejak tahun 2008 hingga 2023.
“Ini mencerminkan bahwa Kemenperin memiliki pengelolaan keuangan yang akuntabel dan profesional,” ujar Ilham dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).
Ilham juga mengapresiasi capaian positif realisasi anggaran tahun 2024. Perlu diketahui, Kemenperin tercatat mampu menyerap 96,32 persen anggaran, melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 95,62 persen.
Ia menilai pencapaian ini sebagai bukti efektivitas pelaksanaan program kerja kementerian. Meskipun menghadapi tantangan pemangkasan anggaran pada tahun 2025, Kemenperin dinilai berhasil mengoptimalkan anggaran yang tersedia.
Diketahui, pagu anggaran 2025 yang semula ditetapkan sebesar Rp2,519 triliun, turun dari Rp3,83 triliun tahun sebelumnya, kembali direvisi menjadi Rp1,636 triliun seiring kebijakan efisiensi nasional.
Bahkan, Sekjen Kemenperin mencatat bahwa pemangkasan riil mencapai 44,38 persen, menyisakan sekitar Rp1,1 triliun.
Ilham menegaskan pentingnya dukungan anggaran yang memadai bagi Kemenperin di tahun 2026, khususnya untuk mendukung partisipasi Indonesia dalam INNOPROM, salah satu pameran industri terbesar di dunia yang berfokus pada inovasi dan teknologi lintas sektor.
“INNOPROM adalah ajang strategis. Ini bukan hanya milik Kemenperin, tapi milik bangsa. Kami mendukung usulan tambahan Rp2,05 triliun, bahkan kalau bisa ditambah menjadi Rp2,35 triliun,” ungkap Ilham.
Ia pun menekankan keikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut berpotensi memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan, seperti yang sebelumnya dicapai saat Indonesia menjadi negara mitra di Hannover Messe.
Adanya keberlanjutan program promosi industri nasional di kancah global, pungkasnya, menjadi bagian penting untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur, investasi, dan transformasi teknologi di dalam negeri. * (jasmin)