Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Apresiasi Pahlawan Pangan Indonesia, Pupuk Indonesia Gelar Svarna Bhumi Award 2025

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi dan salah seorang juri Andy F. Noya saat acara penghargaan Svarna Bhumi Award 2025. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025, ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan yang telah berkontribusi nyata untuk sektor pertanian nasional

Program tahunan ini memberikan apresiasi kepada para pejuang pangan, baik petani maupun pegiat pangan lainnya yang telah memberikan dampak positif pada ketahanan pangan nasional dan masyarakat.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa tema besar Svarna Bhumi Award 2025 adalah Swasembada Pangan Menuju Kemandirian Bangsa

Tema tersebut dipilih karena sebuah bangsa tidak mungkin bisa mandiri, tanpa swasembada pangan. Dia juga menyebutkan bahwa hadirnya Svarna Bhumi Award 2025 menjadi wujud komitmen Pupuk Indonesia untuk memastikan ekosistem pangan terjaga dengan baik.

“Ketahanan pangan tidak sekadar menyediakan pupuk kepada sektor pertanian, tetapi juga menjaga ekosistem pertanian dan pangan secara keseluruhan. Para pahlawan pangan yang kita berikan penghargaan ini merupakan bagian penting dari ekosistem. Di mana mereka konsisten berinovasi secara gigih dan tanpa pamrih yang tidak hanya memikirkan untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat luas,” ujarnya.

Svarna Bhumi Award 2025 hadir sebagai respons atas tantangan transformasi sektor pertanian di era modern. Di tengah upaya masif pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, sektor pertanian nasional masih dihadapkan beberapa tantangan, seperti perlambatan regenerasi petani hingga belum optimalnya adopsi teknologi

Melalui ajang apresiasi seperti Svarna Bhumi Award 2025, Pupuk Indonesia berharap makin banyak terobosan yang lahir, sehingga dapat memperkuat produktivitas pertanian dan mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.

“Kita ingin mengangkat cerita-cerita pahlawan pangan yang sudah bekerja dengan tulus. Mereka kita angkat, supaya bisa memberikan inspirasi. Dengan demikian, regenerasi pertanian dan inovasi pertanian dapat terjadi, serta adopsi teknologi dapat tercapai. Selain itu, penghargaan pada pangan lokal juga semakin meningkat,” imbuh Rahmad.

Andy F Noya, seorang juri Svarna Bhumi 2025 mengungkapkan bahwa banyak sosok hebat di sekitar kita yang bekerja tanpa sorotan publik, tetapi karya-karya mereka memberikan kontribusi yang luar biasa bagi masyarakat luas. 

Andy juga menyoroti bahwa mayoritas penerima penghargaan tahun ini berasal dari kalangan anak muda. 

“Menarik bahwa tahun ini anak-anak muda lebih dominan mendapatkan penghargaan. Jadi dari semua yang terpilih oleh para juri, relatif merupakan anak-anak muda. Hal ini membuat semangat kita semakin berkobar bahwa ada regenerasi di sektor pertanian,” ujarnya. 

Juri Svarna Bhumi lainnya, Prilly Latuconsina yang juga aktivis sosial dan lingkungan & Expert Panel Yayasan BUMN mengungkapkan kekaguman dengan inovasi yang dihasilkan oleh para penerima penghargaan. 

Dia mengaku terinspirasi karena banyak di antaranya adalah anak muda dengan ide kreatif di bidang pertanian.

“Perkembangan petani-petani muda itu luar biasa, ternyata sudah sangat banyak hal-hal yang mereka hasilkan dan banyak program-program yang mendukung petani muda tersebut,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, Svarna Bhumi Award tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga sejak pertama kali dilaksanakan pada 2023. 

Program ini diselenggarakan atas kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan Yayasan Benih Baik. Sosok yang akan menerima penghargaan merupakan individu dengan beragam latar belakang yang telah menjalankan inovasi dan memberikan dampak yang signifikan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan terhadap sektor pertanian nasional.

Proses seleksi dilakukan secara ketat dan kolaboratif oleh dewan juri lintas bidang, antara lain Rahmad Pribadi (Direktur Utama Pupuk Indonesia), Rhenald Kasali (Akademisi dan penggiat Rumah Perubahan), Andy F. Noya (Pendiri Yayasan Benih Baik).

Prilly Latuconsina (Aktivis sosial dan lingkungan, Expert Panel Yayasan BUMN), serta Tri Mumpuni (Penggiat sosial dan lingkungan). * (junita sianturi)