SuaraTani.com - Medan| Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) yang tinggal di kabupaten berkesempatan meningkatkan pendapatan atau perekonomiannya melalui program perhutanan sosial.
Pasalnya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memberikan peluang kepada warga Sumut untuk perhutanan sosial seluas 488.484 hektar.
Hingga saat ini, perhutanan sosial di Sumut telah dikelola oleh sebanyak 296 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang sebelumnya 252 KUPS.
KUPS tersebut mengelola 102.282 hektar yang sebelumnya lebih kurang 96.000 hektar terdiri dari hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan desa, kemitraan kehutanan, hutan adat.
Kepala Bidang (Kabid) Pemanfaatan Hutan dan Perhutanan Sosial Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Sumut, Albert Sibuea mengatakan, lahan hutan yang digunakan untuk perhutanan sosial ini bukan kawasan hutan yang baru dibuka, melainkan yang sudah sempat keterlanjuran dibuka.
Misalnya, perambah dan ketergantungan mereka (masyarakat) yang hidup dari hasil hutan di daerah tersebut.
Albert Sibuea menjelaskan, target dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut) sesuai Peta Indikatif Perhutanan Sosial (PIPS) kepada masyarakat Sumut untuk program perhutanan sosial seluas 488.484 hektar.
Sementara yang baru dikelola masih berkisar 102.282 hektare. Artinya, dengan yang ada sekarang dibandingkan dengan target Kemenhut lahan hutan yang dikelola belum sampai 50 persen.
Dengan adanya program perhutanan sosial ini selain menambah penghasilan masyarakat, mereka sudah turut serta menjaga kawasan hutan dari perambahan, ilegal logging, dan kebakaran hutan.
Setiap KUPS beranggotakan minimal 15 orang dan mengelola lahan ada yang 20 hektar hingga 500 hektar.
Yang paling banyak tanaman dikelola sesuai potensi daerahnya, misalnya di Humbang Hasundutan (Humbahas) kebanyakan menyadap getah pinus, menanam kopi, stuk madu. Kemudian, di Langkat daerah pesisir yang diproduksi ikan bandeng, bakso, sirup mangrobe, tirta batik.
Albert Sibuea menjelaskan rata-rata PS ini sudah maju, tapi yang paling banyak produknya dari Langkat, bahkan sudah mengikuti perlombaan kuliner ke Malaysia diwakili Koperasi Penghijauan Maju Bersama. Sedangkan produk madu dari Madina, kopi dari Sipirok, gambir dari Sidikalang.
“Kita harapkan batik dari Bakti Nyata Percut Sei Tuan dibeli dan dipakai masyarakat. Batik tulis itu menggunakan buah mangrove. Dari Karo menghasilkan gula semut yang sudah dipasok ke hotel,” jelas Albert.
Agar Perhutanan Sosial ini berhasil dibutuhkan sinergitas seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tanpa sinergitas susah juga berkembang.
Karena, katanya, ada jasa lingkungan, misalnya untuk ekowisata yang membutuhkan dukungan infrastruktur dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Sudah melakukan sinergi dengan Dinas Perikanan, Koperasi, Pariwisata khusus mangrove yang kebanyakan ekowisata yang ada di daerah pesisir (pantai) Langkat, Batubara, Serdang Bedagai, Simalungun.
Untuk mendukung program perhutanan sosial ini, Dinas LHK Provinsi Sumut juga diberikan bantuan bibit tanaman dan alat ekonomi produktif. Bantuan alat ekonomi produktif ini digunakan untuk mendukung penguatan usaha perhutanan sosial pada KUPS.
Bantuan yang sudah diberikan untuk pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) antara lain, pengolahan minyak atsiri, serai, nilam, kopi, jagung, gula aren, gula semut, lebah madu, getah dan lain-lain.
Jenis bantuan yang diberikan alat angkut roda tiga, mesin destilasi minyak atsiri, mesin pengolah penepung dan roasting kopi, perlengkapan budidaya lebah madu, alat potong, pengering gula semut, alat kristalisator gula semut.
Kemudian, bahan packing gula semut, timbangan, pompa air, kutivator, genset, mesin pencacah, mesin ekstrak madu, mesin pemasak gula aren, alat pengemas dan lain-lain.
Menurutnya, bantuan yang diberikan setiap tahun itu sesuai dengan produk yang dihasilkan. Yang terbaru memberikan lima unit APV ke KPH di Langkat.
“Bantuan yang diberikan apa yang diinginkan masyarakat, bukan keinginan kita, karena tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutup Albert. * (junita sianturi)