Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

BNPB Dukung Penanganan Banjir Bandang dan Longsor di Papua Pegunungan

Direktur FPKP BNPB, Nelwan Harahap (topi hitam dan rompi) menyerahkan dukungan kepada pemerintah daerah untuk penanganan darurat bencana di Kabupaten Papua Pegunungan, Senin (17/11/2025). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan pendampingan penanganan darurat bencana banjir bandang disertai longsor yang terjadi di Kabupaten Nduga dan Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan. 

Upaya ini sesuai perintah Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, Selasa (18/11/2025), tengah berada di Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara, Jawa Tengah, memberikan dukungan langsung terhadap penanganan darurat bencana tanah longsor.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bencana di Papua Pegunungan ini terjadi pada Sabtu, 1 November 2025 sekitar pukul 17.00 WIT.

Bencana tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang menyebabkan luapan air dan material longsor di wilayah Distrik Dal dan Distrik Yuguru. 

"Sejumlah warga yang melintas di sekitar Kali Papan terseret arus. Hingga saat ini tercatat 23 warga meninggal dunia, sementara kerusakan meliputi fasilitas umum, akses jalan dan sejumlah rumah warga yang hancur atau hanyut terbawa banjir," jelasnya dalam siaran pers, Selasa (18/11/2025).

Dikatakannya, Pada hari Senin (17/11/2025), Tim dari Direktorat Fasilitas Penanganan Korban dan Pengungsi (FPKP), Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB, hadir melakukan serangkaian kegiatan dukungan penanganan darurat. 

Kegiatan yang pertama, tim meninjau Posko Darurat Ilekma di Kabupaten Nduga yang berlokasi di Kabupaten Jayawijaya. Posko terpantau berjalan kondusif dengan dukungan BPBD, Basarnas, TNI, Polri, perangkat daerah, dan relawan.

"Di sana, dapur umum telah beroperasi, sementara pendataan pengungsi dan kerusakan masih berlangsung. Hingga hari ini, sebanyak 17 korban meninggal dunia telah berhasil ditemukan," jelas Muhari. 

Menurut Muhari, tim di lapangan masih melakukan pencarian korban hilang serta pembersihan material banjir dan longsor di permukiman warga, termasuk membuka akses jalan yang sempat terputus.

Tim juga menggelar rapat koordinasi bersama Sekda dan perangkat daerah terkait untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. 

Adapun kebutuhan mendesak yang diperlukan meliputi bahan makanan, tenda pengungsi, pakaian, selimut, dan peralatan dapur.

BNPB telah mendistribusikan bantuan logistik untuk mendukung penanganan darurat di Kabupaten Nduga berupa 200 paket sembako (pangan lokal/non-beras), 200 selimut, 200 terpal, 20 unit tenda keluarga 4x4 meter, serta 4 unit chainsaw.

"Kepada masyarakat di sana, BNPB telah melakukan sosialisasi dan pemahaman tentang potensi curah hujan tinggi sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui media sosial, radio, pengeras suara keliling, serta tempat ibadah," ujarnya.

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri apabila tinggi muka air di sekitar sungai meningkat.

Pada momentum yang sama, BNPB juga telah menyerahkan bantuan logistik kepada BPBD Kabupaten Nduga dan Pemerintah Daerah setempat, yang diterima dalam kondisi baik dan siap didistribusikan kepada warga terdampak.

Selanjutnya, BNPB turut menyalurkan bantuan bagi penanganan darurat di Kabupaten Mamberamo Tengah berupa 200 paket sembako (beras), 200 selimut, 200 matras, 50 terpal, 2 unit tenda pengungsi, dan 2 unit motor trail. 

Dikatakannya, penutupan posko akan dilakukan setelah seluruh korban ditemukan dan lokasi pengungsian telah dibersihkan.

Untuk agenda selanjutnya, BNPB akan menyelesaikan seluruh kebutuhan administrasi terkait pendistribusian bantuan logistik kepada BPBD Kabupaten Nduga dan BPBD Kabupaten Mamberamo Tengah, serta kembali meninjau kondisi Posko Darurat Ilekma.

BNPB tetap berkomitmen mendukung percepatan penanganan darurat dan memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak di wilayah Papua Pegunungan.

Hal ini sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan masyarakat tangguh bencana dan keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi. * (wulandari)