SuaraTani.com - Jakarta| Pemerintah memperkuat rantai pasok pangan nasional melalui penyediaan infrastruktur pasca panen berupa pembangunan 100 gudang Perum Bulog di berbagai daerah.
Kebijakan ini menjadi solusi atas terbatasnya kapasitas penyimpanan yang selama ini menjadi kendala penyerapan hasil panen.
Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menegaskan, pemerintah tengah mempercepat pembangunan gudang Bulog sebagai bagian dari penguatan infrastruktur pasca panen untuk menjaga pasokan pangan nasional.
“Ini perintah langsung Bapak Presiden. Pemerintah tidak boleh membiarkan hasil panen petani terhambat penyerapannya hanya karena keterbatasan gudang. Kita harus bertindak cepat, karena produksi meningkat signifikan,” ujar Mentan dalam siaran pers, Kamis (13/11/2025) di Jakarta.
Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional tahun 2025 mencapai 34,77 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir, dengan surplus sekitar 3,8 juta ton dibandingkan kebutuhan konsumsi nasional.
Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan kapasitas produksi di sektor pertanian. Pemerintah menyampaikan bahwa peningkatan produksi perlu diikuti dengan penguatan sistem penyerapan hasil panen agar tidak menimbulkan ketidakseimbangan di tingkat petani.
Ketersediaan fasilitas penyimpanan dan distribusi hasil pertanian seperti gabah dan jagung menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memperkuat rantai pasok pangan melalui penyediaan infrastruktur pasca panen.
“Rupanya gudang yang menjadi masalah. Karena gudang Bulog itu bukan bertambah tapi berkurang. Oleh karena itu melalui perintah Pak Presiden, kita harus segera membangun gudang. Yang disepakati jumlahnya adalah 100 tempat. Anggarannya 5 triliun.” jelasnya.
Menurut Zulkifli, pembangunan 100 gudang Bulog di sentra-sentra produksi padi dan jagung merupakan jawaban atas keluhan petani terhadap keterlambatan penyerapan hasil panen.
“Bulog keluhannya, gudangnya kurang. Nah sekarang akan dibangun secepatnya 100 gudang. Jadi intinya ini adalah jawaban dari keluhan para petani. Jawaban terhadap tuntutan masyarakat, karena panennya kemarin melimpah, baik gabah maupun jagung, karena kerja keras tim, dipimpin Pak Mentan ini, produksinya meningkat,” ungkapnya.
Proyek penyediaan infrastruktur pasca panen ini dilaksanakan melalui penugasan khusus kepada Bulog, dengan pembiayaan dari APBN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Sebanyak 51 gudang akan dibangun di lahan Bulog dan 49 di lahan hibah dari pemerintah daerah, meliputi fasilitas gudang baru, rice-to-rice, dan dryer. * (putri)


