“Di internasional, agar PTDI bisa menilai produknya, kualitas produknya, itu bisa bersaing harganya di pasar. Tentu menjadi salah satu pertimbangan terkait kebutuhan industri pesawat,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, dalam kunjungan kerja Komisi VII ke PTDI di Bandung, Senin (8/12/2025).
Ia menjelaskan, penguatan industri kedirgantaraan nasional perlu dilakukan dari dua sisi, yakni peningkatan daya saing produk dan ketersediaan kawasan industri yang mendukung pengembangan pesawat dalam negeri.
“Jadi nanti dalam dua hal sih. Satu di daya saing, yang kedua di kawasan industri,” lanjutnya.
Chusnunia menyampaikan bahwa Indonesia berpeluang membangun kawasan industri khusus pesawat terbang, termasuk fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), untuk memperkuat ekosistem industri kedirgantaraan nasional.
Lokasi pengembangan disebut dapat ditempatkan di beberapa wilayah strategis.
“Jika memang dibutuhkan kawasan industri pesawat khusus, MRO-nya bisa dibangun di wilayah timur di Makassar, kemudian di wilayah barat di Batam, selain di Jawa sendiri. Itu bisa kita atur dalam satu undang-undang kawasan industri,” jelasnya.
Gagasan tersebut dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dan DPR RI dalam memperkuat posisi Indonesia di industri kedirgantaraan global, sekaligus memastikan PTDI memiliki ruang dan dukungan regulasi yang memadai untuk mengembangkan produk-produk unggulan nasional.
Kunjungan Komisi VII ke PTDI ini menjadi bagian dari rangkaian pengawasan terhadap industri strategis nasional, dengan fokus pada peningkatan daya saing, kemandirian, serta perluasan kapasitas industri pesawat terbang Indonesia. * (jasmin)
