Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Kacang Kedelai Naik, Perajin Tahu Hentikan Produksi

 

Pekerja merapikan alat cetak tahu yang tak akan digunakan selama sepekan akibat aksi mogok yang dilakukan pengrajin tahu sebagai bentuk protes harga kacang kedelai yang terus merangkak naik, di salah satu lokasi pabrik tahu di Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli, Selasa (9/2/2021). suaratani.com-ika 

SuaraTani.com-Medan| Harga kacang kedelai yang belum menunjukkan penurunan membuat perajin tahu pusing, dan terpaksa menghentikan produksi selama sepekan sebagai bentuk protes. 

Mereka berharap, harga kacang kedelai bisa stabil dan tidak terus menerus mengalami kenaikan. Hal ini menurut   perajin tahu, Suyanto, terpaksa dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar, karena  kenaikan harga kedelai tidak diikuti dengan kenaikan harga tahu. 

“Kami kan tidak mungkin ikut-ikutan menaikkan harga jual tahu setiap kali harga kedelai naik,” ujar Suyanto ketika ditemui di lokasi usahanya di Jalan Mangaan Gang Ali Jalan Mangaan 1 Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, Selasa (9/2/2021). 

Suyanto mengakui, untuk menghentikan produksi selama sepekan bukanlah keputusan yang mudah, karena ada banyak pekerja yang menggantungkan penghasilan dari usahanya. Di usaha miliknya yang sudah berjalan selama 15 tahun, ada 7 orang pekerja, yang dalam sehari sedikitnya mendapat upah Rp150.000. 

“Jadi kalau kami berhenti produksi macam sekarang ini, kan kasihan mereka. Tapi kalau kami tidak mogok, kami juga tidak memperoleh untung,” kata Yanto. 

Dilanjutkannya, tak hanya menghadapi harga kacang kedelai yang terus merangkak naik, Suyanto yang memproduksi tahu sumedang juga harus menghadapi kenyataan harga minyak goreng yang juga sudah naik. 

“Jadi, yah nanti kalau pun kami memproduksi kembali, ukuran tahu harus kami kecilkan, biar harga nggak usah dinaikkan,” tuturnya. 

Hal senada juga dikatakan, Iwan, perajin tahu lainnya di Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar Hilir. Dengan harga kedelai yang masih bertahan dikisaran Rp9.800 per kilogram, maka mereka cukup diberatkan jika harga jual tahu tidak mengalami kenaikan. 

“Tapi untuk menaikkan harga tahu juga tak mungkin, karena daya beli masyarakat juga sedang lesu. Jadi yah ini dilema buat kami,” kata Iwan. 

Untuk itu, lanjut Iwan yang mengelola usaha keluarga yang sudah berjalan sejak tahun 1990 itu, mereka akan kembali  memproduksi tahu di pekan depan dengan harapan harga kacang kedelai tidak kembali mengalami kenaikan. 

“Kalau bisa, stabil saja lah harga kacang kedelai itu. Toh, pasokannya setahu kami terus ada,” harapnya. 

Diketahui, sejak Senin (8/2/2021), puluhan perajin tahu di Kota Medan terutama yang berada di kawasan Jalan Mangaan sepakat untuk berhenti memproduksi tahu hingga Minggu (14/2/2021). * (ika)