Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KBI-Bappebti Latih Calon Pengelola Gudang SRG Penggunaan IS-Ware Next Gen


Berdasarkan data dari PT KBI (Persero), sepanjang tahun 2020 Resi Gudang yang telah diterbitkan sebanyak 427 RG, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp93,6 miliar. Sedangkan di tahun 2019, Resi Gudang yang diterbitkan sebanyak 444 RG dengan nilai pembiayaan Rp56,5 miliar. suaratani.com - dok

SuaraTani.com – Jakarta| Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia/KBI (Persero),  Fajar Wibhiyadi, mengatakan dalam peningkatan pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) di Indonesia perlu kolaborasi dan sinergi dari semua pemangku kepentingan untuk terus melakukan sosialisasi.

“Adapun peran dan fungsi KBI  adalah untuk melakukan penatausahaan resi gudang, meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan serta penyediaan sistem dan jaringan informasi,” kata Fajar dalam siaran pers yang diterima SuaraTani.com, Senin (15/2/2021).

Selain itu, KBI juga menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan pengelola gudang, lembaga pembiayaan, badan pengawas, Kementerian Keuangan, menjaga kerahasiaan data dan informasi,  memberikan informasi dan data serta melakukan verifikasi dan konfirmasi transaksi resi gudang kepada pelaku pasar dan pemangku kepentingan.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Widiastuti  mengatakan, Bappepti akan terus melakukan sosialisasi serta edukasi terkait  SRG kepada masyarakat. 

Hal ini dikarenakan besarnya manfaat dari resi gudang bagi para pemilik komoditas. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya belum optimal sehingga berakibat pemanfaatannya belum seperti yang diharapkan. 

Karena itu, kata dia, Bappebti menjalankan  salah satu fungsinya yaitu pembinaan,  melalui pelatihan. Bersama PT KBI  (Persero), Bappebti melakukan pelatihan tentang Mekanisme Penerbitan Resi Gudang; Penggunaan IS-Ware Next Gen, pada tanggal 11 Februari 2021. Pelatihan yang dilakukan secara daring ini, diikuti  para calon pengelola gudang di seluruh Indonesia. 

IS-Ware NextGen sendiri merupakan pengembangan dari Aplikasi Registrasi Resi Gudang yang telah digunakan sejak tahun 2010. 

Dengan Aplikasi yang berbasis Block Chain dan Smart Contract ini, akan menjadikan pelaksanaan registrasi resi gudang menjadi lebih aman karena didukung dengan teknologi yang handal dan terukur. 

“Selain itu, aplikasi ini dikembangkan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para pelaku resi gudang untuk melakukan registrasi,” kata Widiastuti.

Dalam kegiatan pelatihan disampaikan tujuan dari SRG, manfaat yang dapat dirasakan  pelaku SRG, mekanisme transaksi dalam SRG, pelaku usaha dan atau lembaga terkait dalam SRG, Pembiayaan yang dapat dimanfaatkan, serta mekanisme penerbitan resi gudang. 

Untuk saat ini,  kata dia, penerbitan resi gudang melalui aplikasi IS-Ware NextGen yang dikembangkan penyelenggaraannya oleh Pusat Registrasi yaitu PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero). 

“Harapan kami  peran serta, dan dukungan semua pihak dalam kelembagaan SRG termasuk calon pengelola gudang yang mengikuti pelatihan ini, dapat memahami semua materi yang diberikan dan mengimplementasikan SRG dengan baik, dari semua proses dalam pelaksanaan SRG, termasuk saat registrasi RG. Sehingga kedepannya akan mendorong berkembangnya SRG,” jelasnya.

Berdasarkan data yang tercatat di PT KBI (Persero), sampai dengan saat ini, terdapat  224 gudang SRG yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. 

Tarkait pemanfaatan SRG, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 tahun 2020, tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam rangka Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang, saat ini terdapat 18 komoditas yang masuk dalam skema SRG, yaitu  gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, dan ayam karkas beku. 

Berdasarkan data dari PT KBI (Persero), sepanjang tahun 2020 Resi Gudang yang telah diterbitkan sebanyak 427 RG, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp93,6 miliar. Sedangkan di tahun 2019, Resi Gudang yang diterbitkan sebanyak 444 RG dengan nilai pembiayaan Rp56,5 miliar.

“Indonesia sebagai negara agraris memiliki banyak komoditas, sangat memungkinkan untuk berkembangnya pemanfaatan Sistem Resi Gudang. Kuncinya,  para pemilik komoditas memahami tentang manfaat yang diperoleh  untuk menjaga stabilitas harga komoditas. Dan, dengan memanfaatkan Resi Gudang, taraf ekonomi para pemilik komoditas bisa meningkat. Untuk tahun 2021, kami optimis pemanfaatan Resi Gudang akan tumbuh positif,” kata Fajar. * (junita sianturi)