Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Poktan Sadar Tani Deliserdang Panen Cabai Merah Bantuan Covid-19

Kepala Dinas THP Provinsi Sumut Dahler Lubis memanen cabai merah milik Kelompok Tani Sadar Tani di Desa Sidodadi Ramunia yang merupakan bantuan Covid-19, Rabu (24/2/2021).  suaratani.com-ika 

SuaraTani.com - Medan| Kelompok Tani (Poktan) Sadar Tani di Dusun Cilacap Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), mulai menikmati hasil bantuan Covid-19 yang disalurkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut. Saat ini petani mulai memasuki masa panen raya cabai merah.

Kepala Dinas TPH Sumut Dahler Lubis mengatakan, untuk Kabupaten Deliserdang, pihaknya  menyiapkan bantuan stimulus ekonomi berupa pupuk, mulsa dan likat kuning untuk cabai merah yang ditanam di lahan seluas 35 hektare, sementara benih cabai  merah yang ditanam menggunakan varietas lokal.

“Khusus untuk Desa Sidodadi ini, kita bantu untuk lahan seluas empat hektare,” ujar Dahler saat ikut memanen cabai merah, Rabu (24/2/2021).

Dahler mengatakan, dari hasil penjelasan petani,  panen kali ini cukup memberikan hasil yang menggembirakan, karena satu rumpun (satu batang) bisa menghasilkan 1,2 kilogram (kg). Jadi di satu  hektar lahan yang ditanami 15 ribu batang, petani bisa panen lebih kurang 20 ton cabai. 

“Dan sekarang, harga di tingkat petani capai Rp23 ribu per kg. Jadi kalau dihitung, petani bisa dapat sekitar Rp500 juta per hektarenya,” kata Dahler. 

Dikatakannya,  kebutuhan cabai merah di Sumut mencapai 140 ribu ton per tahun, sementara produksi cabai merah bisa mencapai 200 ribu ton. Sehingga Sumut bisa mengirim sekitar 50 ribu ton ke luar provinsi.

“Sehingga tugas kami sekarang adalah bagaimana mempertahankan harga jual cabai merah di tingkat petani tidak lebih rendah dari Rp25 ribu per kg, sehingga petani tetap bisa menikmati hasil,” terangnya. 

Di tempat yang sama, Ketua Poktan Sadar Tani M Sofian mengatakan, mereka menyiapkan enam hektare untuk tanaman cabai merah yang dikelola 30 petani. Sehingga bantuan pupuk yang diberikan untuk empat hektare, mereka bagi rata.

“Biar nggak ada kecemburuan lah di sesama anggota, jadi kami bagi rata lah pupuknya,” kata Sofian. 

Ditambahkan anggota Poktan lainnya Mulyono, musim tanam kali ini mereka cukup banyak berhadapan dengan hama yang mengganggu produktivitas tanaman. 

“Dan syukurnya kami pakai benih lokal (benih turunan) sehingga bisa lebih bertahan dari hama. Kalau pakai hybrid, belum berbuah saja, daunnya habis. Makanya hybrid gak laku disini,” terangnya. 

Secara keseluruhan, bantuan Covid tahap kedua dan ketiga ini  untuk tanaman cabai merah disiapkan untuk  422 hektare yang tersebar di 22 kabupaten/kota di Sumut. * (ika)