Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bantu Perekonomian Masyarakat, Bank Sampah New Normal Diresmikan

Seorang pengurus Bank Sampah New Normal menimbang sampah milik salah satu anggota di hari pertama mulai dioperasikan, Kamis (25/3/2021). suaratani.com-ika 

SuaraTani.com- Medan| Kehadiran bank sampah yang dikelola masyarakat diyakini bisa membantu Pemerintah Kota Medan mengatasi permasalahan sampah. Karena permasalahan sampah sebenarnya membutuhkan keterlibatan seluruh pihak.

Sayangnya, dari sekitar 400 bank sampah yang beroperasi di Kota Medan,  hingga saat ini hanya tinggal 40 bank sampah saja yang aktif menerima sampah dari masyarakat yang menjadi anggota. 

Direktur Bank Sampah, Yasra Al Fariza mengatakan, konsistensi  kemauan memang  menjadi kunci kesuksesan bank sampah untuk tetap bertahan. 

“Kepengurusan yang baik dan transparansi juga menjadi kunci kesuksesan bank sampah. Karena pengurus yang  baik dan transparan akan mendorong anggota bank sampah untuk tetap bertahan dan menyerahkan sampah yang dikumpulkan, ujar Yasra Al Fariza usai peresmian Bank Sampah New Normal di Jalan Kenanga Raya Gang Wakaf Medan, Kamis (25/3/2021).

Yasra menyebutkan, kehadiran bank sampah di masa pandemi diyakini bisa membantu masyarakat mendapatkan penghasilan, karena sampah rumah tangga yang setiap hari ada bisa dipilah untuk kemudian dijual ke bank sampah. 

“Jadi, kami berharap ini bisa menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang kehilangan penghasilan akibat pandemi Covid-19,” kata Yasra. 

Ditambahkannya, untuk mendukung kegiatan bank sampah,  pengurus bisa meminta dukungan perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan, melalui program CSR. 

“Tetapi, untuk bisa mendapatkan dukungan perusahaan maka yang menjadi kunci utama itu adalah konsistensi pengurus. Makanya kami selalu tekankan agar pengurus bank sampah harus bisa berdiri di atas kaki sendiri,” tambahnya. 

Sebelumnya, pegiat bank sampah Sumatera Utara (Sumut) Armawati Chaniago mengatakan, pihaknya memiliki dana bantuan modal yang bisa disalurkan. 

“Tapi tentunya kita akan salurkan ke bank sampah yang memang aktif. Karena itu kami minta dukungan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan untuk ikut menyeleksi,” kata Armawati. 

Meski baru diresmikan, tetapi Bank Sampah New Normal yang berada di areal lahan  bengkel yang dipinjamkan salah seorang warga di Gang Wakaf terpaksa harus dipindah, karena keberatan salah seorang warga. 

Padahal untuk bisa beroperasi, Bank Sampah ini sudah mengantongi ijin, baik dari pihak Kelurahan Asam Kumbang hingga dari Pemko Medan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.   * (ika)