SuaraTani.com - Medan| Bank Indonesia (BI) terus mendorong agar nilai transaksi yang dihasilkan lewat pembayaran non tunai berbasis QRIS bisa segera langsung masuk ke rekening pemilik merchant, terutama merchant yang masuk kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sekarang ini, nilai transaksi baru akan diterima H+1 bahkan H+2.
"Sehingga ini menyulitkan pemilik usaha yang memang modal usahanya bergantung dari penjualan harian," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Soekowardojo usai mencoba langsung program "Ngopi Enak Satu Rupiah" di Bandara Kualanamu, Minggu (28/2/2021).
Karena itu kata Soeko, pihaknya dalam setiap rapat terus mendorong agar kendala yang dialami oleh merchant bisa diatasi, sehingga semakin mendorong merchant untuk tetap menerima transaksi non tunai.
"Kami pikir, Perusahaan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) atau pun bank bisa menduluankan dana tersebut sebelum transaksi real time bisa diterapkan. Khususnya untuk merchant mikro," katanya didampingi Deputi Kepala Perwakilan Andiwiana S dan Ibrahim.
Soeko menerangkan, ada banyak keuntungan yang bisa dinikmati merchant jika menerima transaksi non tunai berbasis QRIS. Misalnya, tak perlu repot menyediakan uang pecahan kecil untuk kembalian, terbebas dari kemungkinan menerima uang palsu, dan tak perlu repot menyetor ke bank.
"Sehingga pengenaan tarif Mercant Discount Rate (MDR) yang sebenarnya cukup kecil tidak akan merugikan merchant. Apalagi kami masih menggratiskannya hingga Desember 2021," terangnya.
Ditemui di tempat yang sama, pemilik usaha Drip Koffie yang menjadi mitra program ‘Ngopi Enak Satu Rupiah’, Adrianus Lumbanbatu mengatakan, hampir semua pengunjung Bandara Kualanamu sudah melek dengan penggunaan dompet digital.
"Hanya saja, ketika mereka ingin memanfaatkan program ini, mereka bingung apakah dompet digital yang mereka miliki bisa dipakai. Karena di benak mereka, QRIS itu salah satu jenis dompet digital," ujar Adrianus.
Dikatakannya, program Ngopi Enak Satu Rupiah yang sudah mulai berlangsung sejak 17 Februari kemarin, cukup banyak diminati pengunjung bandara.
"Jadi target 250 cup per hari seringnya terlampaui," katanya sembari menyebut program berlangsung setiap Sabtu dan Minggu.
Untuk program ini, Drip Koffie menyiapkan dua varian menu yang bisa didapat dengan membayar Rp1. Kopi yang digunakan juga varian lokal yang sudah mendunia yakni Kopi Lintong. * (ika)