Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Disperindag Sumut Catat Stok Bahan Pokok Sampai Maret Cukup

Pedagang menyusun telur ayam ras. Disperindag Sumut mencatat stok telur ayam ras yang tersedia saat ini berkisar 37.833 ton dengan kebutuhan sampai Maret 25.403 ton. suaratani.com - dok

SuaraTani.com – Medan| Menjelang  Ramadan 1442 H, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat, stok kebutuhan pangan pokok sampai Maret 2021 cukup. Bahkan beberapa berlebih untuk bulan selanjutnya.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumut, Barita Sihite, memaparkan  stok bahan pokok sampai Maret 2021 cukup. Beberapa komoditi seperti beras stok akhir Desember 2020 mencapai  673.721 ton dan perkiraan kebutuhan sampai Maret ini 476.363 ton. 

"Komoditi jagung stok bahan hanya 335.071 ton dan masih membutuhkan 56.616 kilogram untuk memenuhi kebutuhan 391.687 ton," katanya, kepada wartawan, Selasa (23/3/2021) di Medan.

Pada komoditi kedelai, lanjut Barita, stok bahan 43.827 ton dengan kebutuhan sampai Maret 44.631 ton, sehingga kebutuhan kedelai masih kurang 804 kilogram. Untuk bawang merah, stok yang tersedia 36.857 ton dan masih berlebih untuk perkiraan kebutuhan hingga Maret 2021 yang hanya 11.375 ton. 

"Stok bawang putih sampai Desember kemarin 5.932 ton. Namun masih kurang karena kebutuhan di Maret mencapai 7.351 ton. Sementara cabai merah, stok yang tersedia saat ini 54.424 ton dan masih berlebih, mengingat kebutuhan diperkirakan di Maret ini hanya 31.350 ton," sebutnya. 

Barita juga menyebutkan, stok komoditi daging sapi yang masih berlebih. Stok akhir Desember tahun lalu, berjumlah 902 ton dengan kebutuhan perkiraan di bulan ini, 3,385 ton. Daging ayam ras, ada 94.153 ton yang tersedia dan diperkirakan kebutuhan sampai Maret 20.325 ton. 

"Terakhir ada komoditi telur ayam ras dan gula pasir. Masing-masing untuk telur ayam stok bahan yang tersedia 37.833 ton dengan kebutuhan sampai Maret 25.403 ton. Gula pasir stok tersimpan ada 40.400 ton dengan perkiraan kebutuhan 37.778," ungkapnya.  

Harga Bergerak Naik

Sementara itu, harga rata-rata bahan pokok di Sumut  mulai bergerak naik. Pada minggu ke II Maret 2021 data Disperindag Sumut, kenaikan terjadi di bahan pokok cabai merah, minyak goreng kemasan serta bawang putih. 

Barita mengatakan, perbandingan harga di minggu I Maret 2021, untuk komoditas cabai merah mencapai Rp3.633 atau naik 10%. Sementara minyak goreng kemasan dan bawang putih naik satu persen. 

"Harga cabai merah di minggu  kedua ini, Rp39.133 per kilogram dibandingkan minggu pertama, Rp35.500 per kilogram. Bawang putih harga minggu pertama, Rp23.875 per kilogram naik  di minggu kedua menjadi Rp24.000 per kilogram. Sedangkan minyak goreng naik  dari Rp23.875 per liter di minggu pertama menjadi Rp15.000, per liter," kata Barita.

Sementara untuk harga kebutuhan bahan pokok lainnya stabil seperti beras kualitas medium (IR 64), beras kualitas premium (KKB), daging sapi, gula pasir, tepung terigu dan bawang merah. 

"Tapi ada sebagian bahan pokok yang mengalami penurunan harga, seperti minyak goreng curah, telur ayam, daging ayam dan cabai rawit hijau," ujar Barita. 

Dijelaskannya, kenaikan harga untuk cabai merah dikarenakan kurangnya pasokan dari Kabupaten Karo akibat erupsi Gunung Sinabung. Selain itu, hasil panen kurang optimal akibat cuaca buruk (kekeringan). 

"Untuk bahan pokok yang mengalami penurunan seperti cabai rawit hijau, bisa jadi terjadi pasokan hasil panen dari beberapa kabupaten/kota membuat harga terus merangkak turun. Daging dan telur ayam koordinasi antar stakeholder mulai dari Januari untuk menekan harga pakan ternak yang disinyalir sebagai penyebab kenaikan harga," ungkapnya. * (rag)