
SuaraTani.com - Medan| Tim dari Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) Karo telah disiagakan di Desa Ndeskati, Kecamatan Naman Teran, menyusul aktivitas Gunung Sinabung yang kembali meningkat dengan erupsi yang terjadi dua kali pada Selasa (2/3/2021) pagi.
Ketua MRI Karo, Susanto Ginting melaporkan, tim ditugaskan melakukan monitoring terkait kondisi warga terdampak aktivitas Sinabung. Apalagi
kondisi saat ini erupsi masih terjadi. Bahkan di daerah Susuk, arah barat Sinabung, gelap gulita seperti malam hari.
“Ini akibat desa tertutup guguran awan,” kata Susanto dalam keterangan tertulis, Selasa (2/3/2021).
Selain menyiagakan relawan, ACT Karo juga mulai menyalurkan air bersih untuk membantu warga desa yang terdampak. Setidaknya, ada 41 di 4 kecamatan yang terdampak abu vulkanik. Ini bukan kali pertama Gunung Sinabung erupsi memuntahkan awan panas.
Pada Februari 2021, Gunung Sinabung juga erupsi, guguran awan panas setinggi 2.500 meter. Tahun 2020 juga beberapa kali mengalami erupsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi. Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak, 5 kilometer arah selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara. * (ika)