Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Edy Minta Pengangkatan Kepsek Dilakukan Langsung oleh Dirinya

Gubernur  Sumut Edy Rahmayadi mengadakan silaturahmi dengan para kepala sekolah SMA, SMK, & SLB Negeri di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Kamis (29/4/2021). suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Medan| Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan, setiap sekolah dituntut untuk bisa membuat siswa betah dan menyenangi aktivitasnya di lingkungan lembaga pendidikan. Karenanya, dibutuhkan kemampuan seorang kepala sekolah (Kepsek) dalam menyiapkan suasana belajar yang baik dan efektif.

"Jadi saya minta nanti dilakukan asessmen bagi kepala sekolah. Yang lulus nanti baru diberikan Diklat. Kepsek itu kan super, jadi dia harus hebat," sebut Gubernur pada acara silaturahmi dengan para kepala sekolah (Kepsek) SMA, SMK dan SLB Negeri, serta Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Sumut, di Aula T Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kamis (29/4/2021).

Didampingi Kadis Pendidikan Sumut  Syaifuddin, Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar dan Tim Satgas Covid-19 Sumut Inke, Gubernur Edy mengatakan, di masa mendatang, Gubernur meminta agar pengangkatan kepala sekolah dilakukan langsung oleh dirinya. Maksudnya adalah memastikan agar yang dipilih merupakan orang yang berkemampuan.

"Bapak Ibu adalah teladan bagi para siswa. Makanya ada pepatah lama, 'guru kencing berdiri, murid kencing berlari'. Artinya, guru itu adalah contoh bagi murid, kalau baik maka baiklah muridnya, begitu juga sebaliknya," jelas Edy Rahmayadi.

Bahkan kata Edy, dirinya berkeinginan agar seluruh Kepsek bisa diberikan fasilitas mobil dinas. Untuk itu, kualitas seorang pimpinan institusi pendidikan perlu dijamin dengan sistem seleksi yang selektif dan benar.

"Saya akan datang ke sekolah-sekolah, melihat bagaimana kondisinya, terutama kebersihan," sebutnya.

Sedangkan terkait seleksi sebelum mengangkat seorang Kepsek, Edy mengingatkan agar tidak ada lagi cerita suap (sogok). Mulai dari pimpinan tertinggi di institusi pendidikan, para guru hingga siswa (orang tua). Ia pun tidak segan memberikan tindakan tegas jika pelanggaran dimaksud dilakukan.

"Apabila terjadi nanti, jangan salahkan saya. Saya serius, karena saya yang memakai. Yang mendidik manusianya, adalah anda sekalian. Saya sangat berharap, didiklah siswa dengan baik," tambah Edy. * (wulandari)