Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sofyan Tan: Kemenparekraf Jangan Lagi Fokus Kegiatan Bimtek

Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan saat memberikan pemaparan pada kegiatan bimbingan teknis kemitraan pemasaran pariwisata nusantara, ASEAN, Australia dan Oceania yang digelar Kemenparekraf di Grand Cityhall, Senin  (19/4/2021). suaratani.com-ika 

SuaraTani.com-Medan| Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekreaf) diminta untuk tidak lagi sekedar fokus memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada pelaku pariwisata terutama yang bergerak di bidang usaha biro perjalanan pariwisata sebagai salah satu upaya membantu pelaku usaha di masa pandemi. 

Hal ini menurut Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan merupakan keinginan dari pelaku usaha biro perjalanan pariwisata yang ia dengar setiap kali bertemu. 

“Mereka ingin yang lebih konkrit lagi. Misalnya kalau bicara pemasaran pariwisata seperti ini, mungkin bisa pemasaran sejenis pameran, dan mereka diikutkan secara gratis,” ujar Sofyan Tan saat membuka Bimbingan Teknis Kemitraan Pemasaran Pariwisata Nusantara, ASEAN, Australia dan Oceania di Grand Cityhall Medan, Senin (19/4/2021).

Sofyan mengatakan, pelaku usaha biro perjalanan pariwisata ini seharusnya dimanfaatkan pemerintah untuk menjadi ujung tombak pemasaran pariwisata Indonesia, karena sesungguhnya yang paling paham tentang pariwisata adalah pelaku usaha pariwisata itu sendiri.

“Karena itu, sudah saatnya pemerintah memberikan subsidi, mungkin bisa lewat kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, apalagi di masa pandemi ini. Ini masukan dari saya,” kata Sofyan di hadapan Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area 3 Kemenparekraf Bulqis Chairina yang turut hadir.

Sofyan menyakini, pariwisata lokal di Sumut sudah mulai bangkit di tahun 2021. Ini terlihat dari ramainya daerah-daerah tujuan wisata, baik yang sudah memiliki nama seperti Danau Toba dan Berastagi, mau pun daerah tujuan wisata baru.

“Ini hal yang positif menurut saya,” tambahnya. 

Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumatera Utara (Sumut), Solahuddin Nasution  yang hadir sebagai pembicara mengatakan, saat ini daerah tujuan wisata yang ramai dikunjungi adalah objek wisata berbasis alam, karena lebih terbuka dan longgar dari keramaian.

“Tetapi bagi pelaku biro perjalanan pariwisata, ini masih belum memberi dampak, karena yang meramaikan itu masih wisatawan lokal dari Sumut, yang bisa mengakses daerah wisata itu bisa mengurus kebutuhannya sendiri,” kata Solahuddin. 

Dengan kondisi ini lanjut Solahuddin, usaha pariwisata yang masih belum bisa bangkit di masa pandemi adalah usaha biro perjalanan pariwisata. 

“Sementara usaha hotel sudah mulai bergerak seiring mulai banyaknya belanja pemerintah dalam bentuk kegiatan seminar dan acara pernikahan,” terangnya.  * (ika)