SuaraTani.com – Jakarta| Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melepas ekspor perdana produk semangka sebanyak 14,5 ton senilai US$11,46 ribu ke Uni Emirat Arab (UEA).
Pelepasan ekspor dilakukan Tani Hub Group yang merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi pertanian (start-up agritech), di National Fulfillment Center Tani Hub Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021).
Produk ekspor semangka berasal dari petani binaan perusahaan di Lampung untuk memenuhi permintaan pasar di UEA. Tani Hub Group memperkirakan adanya potensi permintaan yang berkelanjutan dari pasar UEA mencapai 156 ton per bulan.
Hadir pada acara ini CEO Tani Hub Group Pamitra Wineka dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan, serta hadir secara virtual Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dan Dubes RI untuk UEAHusin Bagis.
“Selamat untuk Tani Hub Group atas ekspor perdana produk pertanian ini. Diharapkan Tani Hub Group dapat menjadi pilar perekonomian Indonesia. Kemendag akan menjadi mitra utama Tani Hub Group dalam membantu memperluas pasar ekspor. Semoga pelepasan ekspor perdana ini akan menjadi langkah baik dalam membawa nama harum Indonesia ke dunia,” kata Mendag.
Mendag menyampaikan, ekonomi Indonesia harus tumbuh tiga kali lipat GDP per kapita hingga tahun 2038. Jika tidak, Indonesia akan terperangkap dengan jebakan kelas menengah. Untuk keluar dari jebakan kelas menengah, Indonesia harus melakukan investasi di dua bidang yaitu infrastruktur dan transfer teknologi.
“Tani Hub Group telah menjembatani dua hal tersebut, yaitu melakukan investasi di bidang infrastruktur melalui platform digital dan transfer teknologi. Selain itu, acara ini juga dilakukan berdasarkan basis ekonomi. Artinya, tidak ada subsidi tapi seluruh pihak yang terlibat pada proses ini mendapatkan keuntungan yang wajar,” jelas Mendag.
Sebagai perusahaan perintis, lanjut Mendag, Tani Hub Group berhasil mendekatkan petani dengan pasar dan pelaku bisnis.
“Saya berharap akan tercipta keseimbangan pasar baru dalam menentukan harga. Saya juga yakin nantinya industrialisasi pertanian Indonesia akan berjalan dan Tani Hub Group akan menjadi pilar utama Indonesia yang dapat mendekatkan petani dengan kesejahteraan,” tambahnya.
Mendag menuturkan, Indonesia telah diprediksi ke depan akan menjadi pemberi solusi (solution maker) dari permasalahan dunia di masa datang seperti krisis energi, pemanasan suhu global, dan krisis pangan.
“Dengan terbukanya pasar ekspor ini, Indonesia mulai menjalankan tugas ketiga, yaitu feeding the world atau memastikan bahwa seluruh dunia mempunyai makanan yang cukup untuk rakyatnya,” imbuh Mendag.
Menkop UKM Teten juga menambahkan, produk pertanian memiliki peluang besar untuk memasuki pasar global.
“Saya ucapkan selamat untuk TaniHub Group, diharapkan ekspor pertanian Indonesia akan semakin ditingkatkan untuk dapat mendorong ekspor nasional. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI yaitu mendorong kontribusi ekspor produk UKM,” ujar Teten.
Sementara itu, CEO Tani Hub Group Pamitra, mengatakan Tani Hub Group melihat adanya kesempatan merambah pasar ekspor sebagai upaya memberikan akses pasar seluas-luasnya kepada petani lokal.
Langkah ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap arahan dan kebijakan Presiden RI bahwa e-commerce (niaga elektronik/niaga-el) harus dapat diakses oleh pasar global agar produk-produk Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk-produk dari negara lain.
“Pelepasan ekspor perdana kali ini merupakan upaya nyata bagi perusahaan rintisan di bidang pertanian Indonesia untuk membentuk ekosistem ekspor baru. Ekspor ini mengawali rencana Tani Hub Group untuk melakukan ekspor komoditas pertanian Indonesia lainnya ke UEA,” ujar Pamitra.
Pamitra juga mengungkapkan, dorongan Pemerintah agar pelaku industri niaga-el agrikultur melakukan ekspor sangat penting untuk memotivasi para petani Indonesia. Dorongan ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian Indonesia, serta memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
Pelepasan ekspor ini merupakan bukti bahwa Tani Hub Group telah siap menjadi ekosistem ekspor agrikultura 4.0.
Sementara itu, Dubes Husin berharap melalui pelepasan ekspor ini Tani Hub Group dapat menjaga dan meningkatkan kualitas barang yang diekspor, termasuk dalam memilih kemasan dan menentukan harga yang wajar.
“Kami siap memberikan dukungan sepenuhnya untuk perluasan pasar ekspor tidak hanya ke UEA tapi ke negara di Kawasan timurtengah lainnya bahkan ke dunia,” ungkapnya.
Selain ke UEA, Tani Hub Group juga tengah menjajaki potensi ekspor buah semangka senilai Rp15,31 miliar ke pasar Singapura, Taiwan, Korea Selatan, dan Malaysia. Tani Hub Group berencana akan mengekspor komoditas lainnya seperti 58.000 kg semangka senilai Rp667 juta, 28.000 kg nanas (Rp504 juta), 57.000 kg pisang (Rp826,5 juta), dan 38.000 kg jeruk (Rp551juta).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Maret 2021, ekspor hasil pertanian Indonesia mencapai US$390 juta atau meningkat 25,04% dibandingkan bulan yang sama tahun 2020. Nilai ekspor pertanian menyumbang 2,15% terhadap total eskpor Indonesia per Maret 2021 yang mencapai US$18,35 miliar.* (desi)