SuaraTani.com
– Medan | Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) di triwulan I tahun 2021
masih mengalami kontraksi jika dibandingkan triwulan IV tahun 2020. Di triwulan
I, pertumbuhan ekonomi Sumut tercatat -0,22%.
Koordinator
Fungsi Neraca Wilayah Analisis Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Taulina Anggarani mengatakan, kontraksi ini
masih diakibatkan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 1 tahun.
“Sementara
jika dibandingkan triwulan I tahun 2020 atau secara year on year, maka pertumbuhan
ekonomi Sumut terkontraksi 1,85%, dimana pada triwulan I 2020, ekonomi Sumut masih
bertumbuh 4,25%,” ujar Taulina melalui kanal YouTube, Rabu (5/5/2021).
Taulina mengatakan, di triwulan I‐2021, pada Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) lapangan usaha, kontraksi pertumbuhan terjadi pada
beberapa lapangan usaha, yaitu : Jasa Kesehatan sebesar 4,77%; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 4,12%; Konstruksi
sebesar 3,13%; dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 3,07%.
Sementara jika dilihat berdasarkan PDRB pengeluaran, komponen yang mengalami kontraksi yaitu Komponen PK‐P sebesar 12,48%; Komponen PK‐LNPRT sebesar 4,24 persen; Komponen PMTB sebesar 0,85% dan Komponen PK‐RT sebesar 0,27%. Sedangkan, Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 1,94%.
“Sementara
Komponen Impor Barang Jasa yang merupakan komponen pengurang mengalami
kontraksi sebesar 0,89%,” katanya.
Ditambahkannya,
struktur PDRB Sumatera Utara triwulan I‐2021 didominasi oleh empat lapangan
usaha utama, yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,86%;
Industri Pengolahan sebesar 19,73%; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,90%; dan Konstruksi sebesar 13,33%.
“Peranan
keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumut mencapai 73,82%,”
tambahnya.
BPS Provinsi
Sumut mencatat, di triwulan I, produksi Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar
171,13% (q-to-q) dan naik sebesar 0,09% (y-on-y). Kemudian terjadi inflasi 0,02% (q-to-q) dan 1,43%
(y-on-y).
Disamping
itu, realiasi belanja daerah APBD Sumut pada triwulan I 2021 turun sebesar
68,08% (q-to-q), tetapi naik sebesar 0,09% (y-on-y). Dan untuk kunjungan turis mancanegara,
terjadi penurunan 51,66% (q-to-q), sementara jika dilihat berdasarkan year on
year, maka terjadi penurunan hingga 99,83%. *(ika)