Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pandemi Masih Berlangsung, Triwulan I Perekonomian Sumut Terkontraksi 0,22%

Koordinator Fungsi  Neraca Wilayah Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut)  Taulina Anggarani saat memaparkan pertumbuhan ekonomi Sumut Triwulan I 2021 melalui kanal YouTube, Rabu (5/5/2021). suaratani.com-ist 
 

SuaraTani.com – Medan | Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) di triwulan I tahun 2021 masih mengalami kontraksi jika dibandingkan triwulan IV tahun 2020. Di triwulan I, pertumbuhan ekonomi Sumut tercatat -0,22%.

Koordinator Fungsi  Neraca Wilayah Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut)  Taulina Anggarani mengatakan, kontraksi ini masih diakibatkan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 1 tahun.

“Sementara jika dibandingkan triwulan I tahun 2020 atau secara year on year, maka pertumbuhan ekonomi Sumut terkontraksi 1,85%, dimana pada triwulan I 2020, ekonomi Sumut masih bertumbuh 4,25%,” ujar Taulina melalui kanal YouTube, Rabu (5/5/2021).

Taulina mengatakan, di  triwulan I‐2021, pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lapangan usaha, kontraksi pertumbuhan terjadi pada beberapa lapangan usaha, yaitu : Jasa Kesehatan sebesar 4,77%; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 4,12%; Konstruksi sebesar 3,13%; dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 3,07%.

Sementara jika dilihat berdasarkan PDRB pengeluaran, komponen yang mengalami kontraksi yaitu Komponen PK‐P sebesar 12,48%; Komponen PK‐LNPRT sebesar 4,24 persen; Komponen PMTB sebesar 0,85% dan Komponen PK‐RT sebesar 0,27%. Sedangkan, Komponen Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 1,94%.

“Sementara Komponen Impor Barang Jasa yang merupakan komponen pengurang mengalami kontraksi sebesar 0,89%,” katanya.

Ditambahkannya, struktur PDRB Sumatera Utara triwulan I‐2021 didominasi oleh empat lapangan usaha utama, yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,86%; Industri Pengolahan sebesar 19,73%; Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,90%; dan Konstruksi sebesar 13,33%.

“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumut mencapai 73,82%,” tambahnya.

BPS Provinsi Sumut mencatat, di triwulan I, produksi Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 171,13% (q-to-q) dan naik sebesar 0,09% (y-on-y). Kemudian  terjadi inflasi 0,02% (q-to-q) dan 1,43% (y-on-y).

Disamping itu, realiasi belanja daerah APBD Sumut pada triwulan I 2021 turun sebesar 68,08% (q-to-q), tetapi naik sebesar 0,09% (y-on-y). Dan untuk kunjungan turis mancanegara, terjadi penurunan 51,66% (q-to-q), sementara jika dilihat berdasarkan year on year, maka terjadi penurunan hingga 99,83%. *(ika)