Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ekspor Kelautan dan Perikanan Selama Caturwulan I 2021 Naik 4,15%

Pekerja menyiapkan produk kelautan dan perikanan yang akan diekspor. Di triwulan 1 nilai ekspor naik 4,15%. suaratani.com-ist 


SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menargetkan peningkatan kualitas produk kelautan dan perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor di 2021. 

Bahkan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mencanangkan kenaikan sekitar US$1 miliar dari tahun sebelumnya atau total USD6,05 miliar di tahun ini.

Selama caturwulan pertama 2021 ekspor komoditas kelautan dan perikanan menunjukkan kinerja positif. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), dibanding tahun lalu, peningkatan nilai ekspor produk kelautan dan perikanan mencapai 4,15% selama Januari-April 2021 (480 kode HS 8 digit).

"Total nilai ekspor selama caturwulan I tahun ini sebesar USD1,75 miliar," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti, Kamis (3/6/2021).

Kinerja positif ini pun turut berdampak pada neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan. Artati menyebut surplus neraca perdagangan kali ini mencapai US$1,59 miliar atau naik 3,26% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Bahkan, pada April 2021, nilai ekspor produk kelautan dan perikanan menyentuh angka US$488,61 juta atau lebih tinggi 11,6 % dibanding April 2020.

"Sektor kelautan dan perikanan adalah harapan menjadi pengungkit perekonomian di masa pandemi Covid-19," tutur Artati.

Artati menegaskan, peningkatan nilai ekspor dan surplus neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan ini menjadi momentum untuk pencapaian target ekspor produk kelautan dan perikanan tahun 2021 sebesar US$6,05 miliar. 

Dia pun optimistis target tersebut bisa tercapai mengingat permintaan seafood di pasar global yang kian meningkat.

"Pandemi Covid-19 selain menjadi tantangan juga memberikan kita peluang mengingat kenaikan permintaan seafood di pasar global di situasi seperti ini," tegasnya.

Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud memaparkan Amerika Serikat (AS) menjadi negara tujuan utama ekspor produk kelautan dan perikanan dari Indonesia. Hal ini terlihat dari kontribusi sebesar US$772,59 juta atau 44,23 % terhadap total nilai ekspor caturwulan I 2021.

Disusul Tiongkok dengan US$246,69 juta atau 14,12% dari total nilai ekspor dan Jepang sebesar US$190,70 juta atau 10,92 %.

"Selanjutnya negara-negara ASEAN sebesar US$189,89 juta (10,87 %), Uni Eropa US$83,64 juta (4,79%), dan Australia sebesar US$38,29 juta (2,19 %)," terang Machmud.

Adapun dari sisi komoditas, udang masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan disusul tuna–cakalang–tongkol (TCT), cumi–sotong–gurita (CSG), rajungan–kepiting dan rumput laut. Machmud menambahkan, selama periode Januari – April 2021, nilai ekspor udang mencapai US$725,98 juta atau 41,56 % terhadap total nilai ekspor, kemudian TCT sebesar US$228,55 juta (13,08%).

"CSG sebesar US$178,87 juta (10,24 %), rajungan–kepiting sebesar US$150,86 juta (8,64%) dan rumput laut sebesar US$93,02 juta (5,33%)," pungkasnya. *(jasmin)