Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Juni 2021, Bank Indonesia Provinsi Sumut Catatkan Net Inflow Rp1,54 Triliun

Kepala  Perwakilan BI Provinsi Sumut, Soekowardojo dalam bincang bareng media yang digelar secara daring, Senin (26/7/2021).suaratani.com-ist


SuaraTani.com – Medan| Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (Kpw) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat uang yang masuk dari perbankan lebih tinggi dibandingkan uang yang diserap perbankan dari Bank  Indonesia di bulan Juni 2021.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Soekowardojo mengatakan, di bulan Juni, aliran uang kartal perbankan melalui BI mencatatkan net  inflow sebesar Rp1,54 triliun, dimana inflow sebesar Rp3,75 triliun. Sementara outflow sebesar Rp2,21 triliun. 

Kondisi ini berbeda dengan kondisi di bulan Mei 2021, di mana inflow lebih rendah dibandingkan outflow.  Pada bulan Mei, inflow tercatat sebesar Rp4,95 triliun, sementara untuk outflow tercatat sebesar Rp5,18 triliun.

“Ini sesuai dengan tren pasca Hari Raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya, ” ujar Soekowardojo dalam Bincang Bareng Media yang digelar secara daring, Senin (26/7/2021).

Soekowardojo menjelaskan, di masa pandemi Covid ini, pihaknya juga membatasi frekuensi uang masuk dan uang keluar dari BI sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19. Tetapi tidak dengan volumenya.

“Artinya, kalau dulu untuk mengambil Rp100 juta bisa dilakukan lebih dari dua kali, sekarang ini kita atur untuk hanya dua kali tetapi dengan volume yang sama. Jadi misalnya Rp50 juta untuk sekali ambil,” jelasnya. 

Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumut Andiwiana S menambahkan, untuk bulan Juli, pihaknya masih belum bisa memprediksi apakah pemberlakuan PPKM sejak awal Juli lalu akan mempengaruhi inflow dan outflow. 

“Karena untuk masalah inflow mungkin perlu juga melihat pasar CPO, apakah harga naik atau turun atau cenderung stabil. Karena  ini menjadi dasar  pabrik-pabrik kecil membeli produk atau menjual ke kilang. Ini porsinya lumayan besar,” kata Andiwiana. 

Lebih jauh dijelaskan Andiwiana, jika program bantuan sosial (bansos) Pemerintah dijalankan di sisa waktu bulan Juli, maka inflow diprediksi akan lebih besar,  karena dana yang diterima harus dibelanjakan semua. 

“Dan banyak pedagang dari provinsi tetangga yang basenya di Medan,  sehingga hasil penjualan masuk ke Medan,” tambahnya.

Di bulan Juli ini, Pemerintah melalui Kementerian Sosial mulai menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) dan PKH bagi 952.531 Keluarga Penerima Manfaat (KPM )BST DAN PKH di Sumut. *(ika)