Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ekspor Perikanan Yogyakarta Meningkat, Tuna Kaleng Tetap Jadi Andalan

Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Yogyakarta melakukan jemput bola dan memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha selama PPKM dalam melakukan uji mutu ikan yang akan diekspor. suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Yogyakarta| Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Yogyakarta, Hafit Rahman menegaskan optimismenya terhadap sektor kelautan dan perikanan. 

Di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tren ekspor komoditas kelautan dan perikanan di Kota Pelajar justeru kian meningkat.

"Kita optimis, di tengah PPKM kita terus bekerja memberikan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Hasilnya alhamdulillah menggembirakan," kata Hafit saat membuka data perlintasan dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama bulan Agustus, di kantornya (9/9/2021).

Sebagai gambaran, ekspor selama Agustus 2021 mencapai 383.450,46 kg dengan nilai berkisar Rp32,532 miliar. Jumlah ini melebihi capaian bulan Juli 2021 sebesar 367.205,84 kg dengan nilai Rp28,645 miliar dan Juni sebesar 264.33,94 kg dengan nilai Rp21,281 miliar.

Hafit mengungkapkan, selama PPKM, jajarannya tetap melakukan jemput bola dan memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha.

"Melihat hasil ini, kita semua senang dan bangga bahwa ekonomi kelautan dan perikanan tetap tumbuh di masa pandemi," sambungnya.

Hafit memaparkan lima komoditas unggulan yang diekspor dari DIY ialah tuna kaleng sebanyak 274.951,68 kg senilai Rp18,268 miliar,  tuna rebus beku sebanyak 65.224,88 kg senilai Rp10,204 miliar. 

Komoditas lain ialah udang beku sebanyak 28.108,8 kg senilai Rp2,733 miliar dan komoditas lainnya sebanyak 15.185,10 kg senilai Rp1,316 miliar.

"Tuna kaleng masih menjadi andalan ekspor dari DIY, bahkan proporsinya mencapai 71,7 persen dari total ekspor," terang Hafit.

Adapun negara tujuan ekspor dari DIY ialah Amerika Serikat dengan tiga kali pengiriman selama Agustus. Kemudian Jepang dua kali pengiriman, Taiwan dan Singapura, masing-masing sekali pengiriman.

Hafit berharap, tren positif ini terus terjaga seiring dengan mulai dilonggarkannya kebijakan PPKM oleh pemerintah. Sementara SKIPM Yogyakarta, akan terus memberikan layanan optimal dengan memberikan kemudahan dan pendampingan terhadap para pelaku usaha.

"Total kita tujuh kali melakukan pengiriman selama Agustus 2021. Semoga tren ini bisa terus terjaga dan kita akan berupaya secara maksimal," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meyakini kegiatan ekspor bisa menjadi bagian dari upaya KKP untuk memotivasi dan memberikan semangat bagi stakeholder kelautan dan perikanan dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan. 

Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Menteri Trenggono menegaskan optimismenya sektor kelautan dan perikanan bisa lebih maju lagi. * (putri)