Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kawasan Danau Toba Dipersiapkan Jadi Kawasan Pariwisata Terintegrasi

Pembicara berfoto bersama dalam webinar dengan tema Eksotisme Destinasi Wisata Sumatera Utara (Sumut) : Pariwisata yang Inklusif yang digelar Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumut, Kamis (16/9/2021).suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Medan| Kuliner, fashion dan kriya masih menjadi sub sektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar terhadap Pendapatan Domestic Bruto (PDB) Indonesia. Padahal dalam undang-undang ekonomi kreatif disebutkan ada 17 sub sektor 

“Ini mencerminkan biasanya UMKM kita memang ada di sektor itu,” ujar  Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Yuana Rochma Astuti dalam webinar dengan tema Eksotisme Destinasi Wisata Sumatera Utara (Sumut) : Pariwisata yang Inklusif yang digelar Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Sumut, Kamis (16/9/2021).

Yuana menyebutkan, di tahun 2019 atau sebelum pandemi,   sektor ekonomi kreatif menyumbang Rp1.105 triliun, atau berkontribusi 7,44% terhadap PDB nasional dan menyerap 17 juta tenaga kerja. Tetapi pasca pandemi, hampir semua terdampak, dan terjadi penurunan-penurunan.

“Tetapi untuk ekonomi kreatif, dampak yang dialami tidak seperti yang dialami sektor pariwisata. PDBnya turun 2,49%, sementara untuk tenaga kerja turun tapi tidak setinggi pariwisata,” sebut Yuana.

Ditambahkan Yuana, selain memberi dampak negatif, pandemi Covid-19 ternyata juga memberi dampak positif bagi sejumlah sub sektor ekonomi kreatif, seperti sub sektor yang mendukung pemanfaatannya bisa dari rumah. 

“Seperti TV, radio, aplikasi dan pengembangan permainan yang pertumbuhannya positif,” tambahnya. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPODT Jimmy B Panjaitan menjelaskan, pihaknya memiliki dua fungsi yakni zona otoritatif yang diberi nama Toba Kaldera Resort dengan luas area mencapai 386,72 hektare (ha), yang jika mengacu kepada perpres, masih mengalami selisih kekurangan 120 hektare yang saat ini Masih dicari untuk dilengkapi. 

“Di zona ini, kami berkuasa atau mempunyai hak pengelolaan penuh, dari melakukan perencanaan hingga pembangunan, pengelolaan hingga pengendalian,” ujar Jimmy. 

Sementara di zona koordinatif yang mencakup 8 kabupaten di kawasan Danau Toba, BPODT menurut Jimmy memiliki  wewenang yang terbatas, hanya bisa melakukan koordinasi saja atau sinkronisasi dan fasilitasi,” terangnya. 

“ni sebagai penekanan bahwa BPODT bukan berkuasa penuh untuk seluruh Danau Toba, tetapi ada  zona otoritatifnya dan zona koordinatifnya,” tegasnya. 

Jimmy menambahkan, ada tiga  target utama BPODT di tahun 2021 ini. 

Target pertama adalah peletakan batu pertama (groundbreaking) hotel bintang lima pertama yang diharapkan bisa terwujud sebelum akhir tahun. 

Selain itu, BPODT juga akan memindahkan kantor kami dari Medan ke Toba, karena sejak dibentuk 5 tahun lalu, masih harus berkantor di Medan karena keterbatasan. 

“Dan saat ini, sudah 20% sudah beroperasi dari Kaldera Resort sehingga kami bisa menjawab berbagai saran dan masukan dari masyarakat, sehingga banyak masalah yang bisa terselesaikan dan peluang yang bisa dimanfaatkan,” tambahnya. 

Jimmy memastikan pihaknya sudah menyelesaikan rencana induk dan rencana detil untuk pembangunan kawasan Otoritatif  yang merupakan wewenang penuh mereka. 

Sementara di zona koordinatif ini, ada 6 segmen yang bisa dibuat, yakni di Parapat dan Sibisa untuk MICE, Simanindo yang akan fokus pada kultur,  Merek akan mengembangkan eco-tourism, Muara kultur dan geologi untuk urban heritage, dan Pangururan yang akan fokus pada Geo-tourism.

“Sehingga nantinya tidak tumpang tindih, jadi supaya nanti kawasan Danau Toba ini menjadi satu paket wisata yang terintegrasi,” terangnya. 

Webinar yang digelar sebagai rangkaian event tahunan Karya Kreatif Sumut (KSSU) 2021 ini juga menghadirkan Anggota  Komisi XI DPR RI Sihar Sitorus sebagai pembicara utama dan Kepala BI Perwakilan Sumut Soekowardojo. *(ika)