Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

140 Rumah Terendam Banjir di Ogan, Ketinggian Air Sampai 150 Cm

Kondisi banjir yang melanda di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Minggu (17/10/2021). suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Jakarta| Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu memicu terjadinya luapan di Sungai Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Minggu (17/10/2021). Akibatnya, kurang lebih 140 rumah terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50-150 centimeter (Cm).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu mencatat, selain 140 rumah, banjir juga mengakibatkan dua jembatan gantung rusak berat, dua gedung balai desa, satu gedung sekolah dan satu tempat ibadah terendam banjir.

“Di samping itu, banjir juga berdampak pada 520 jiwa dan memaksa sedikitnya 110 jiwa mengungsi,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/10/2021), di Jakarta.

Dikatakannya, hasil pengamatan sementara dari lapangan, banjir telah berdampak di tiga desa yang meliputi Desa Lubuk Tupak, Desa Muara Saeh, Desa Lontar di Kecamatan Muara Jaya. Selain itu sejumlah wilayah di Kecamatan Semidangani dan Kecamatan Pangandonan juga terdampak, namun detilnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

“Kondisi mutakhir yang dilaporkan oleh Tim BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu per Senin (18/10/2021) pukul 03.00 WIB, banjir terpantau berangsur-angsur surut, namun hujan masih turun dengan intensitas sedang,” jelasnya.

Dalam rangka percepatan penanganan banjir, BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu berkoordinasi dengan lintas instansi terkait dan melakukan kaji cepat.

“Beberapa personel berikut peralatan dan logistik juga diturunkan guna memenuhi kebutuhan warga terdampak dan membantu proses evakuasi,” terang  Muhari. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang menyebut bahwa Provinsi Sulawesi Selatan masih berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Selasa (19/10/2021).

Merujuk pada monitoring prakiraan cuaca dari BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kata Muhari, meminta seluruh pemangku kebijakan yang ada di daerah agar senantiasa melakukan upaya mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam rangka menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca. * (desi)