SuaraTani.com – Medan| Kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Medan menerapkan e-parking mendapat sambutan baik dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU) Wahyu Ario Pratomo. Menurutnya, penerapan e-Parking merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan daerah untuk mengoptimalkan potensi penerimaan daerah dari retribusi parkir.
“Penerapan e-parking sudah lama diberlakukan di kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung dan kota lainnya di Indonesia. Hasilnya terjadi peningkatan penerimaan dari retribusi parkir. Jika parkir dipungut secara manual, maka kebocorannya tinggi, karena penerimaan dari retribusi parkir tersebut tidak sepenuhnya menjadi penerimaan daerah. Uji coba penerapan e-parking di daerah Kesawan menjadi bukti dan terbukti efektif meningkatkan penerimaan daerah dari retribusi parkir,” ujar Wahyu saat dihubungi, Rabu (13/10/2021).
Wahyu Ario menyebutkan, kebijakan menambah 22 titik lokasi penerapan e-parking akan memberikan dampak yang lebih besar lagi. Sebab, imbuhnya, secara akumulatif akan menyumbang peningkatan penerimaan retribusi parkir di masing-masing tempat. Perubahan transaksi dari tunai menjadi non tunai akan meningkatkan transparansi penerimaan daerah.
Hanya saja, Pemko diminta Wahyu untuk mengantisipasi pergeseran wilayah operasional pekerja parkir, seiring dengan perluasan titik lokasi penerapan e-parking. Daerah pinggiran di Kota Medan akan menjadi wilayah baru operasional pekerja parkir konvensional yang tergantikan oleh sistem e-parking.
“Dengan demikian semakin banyak daerah di Kota Medan yang akan dikenakan retribusi parkir apalagi jika di daerah tersebut ada kegiatan ekonomi seperti perdagangan, restoran dan lain-lain,” katanya.
Dengan sistem e-parking, sambung Wahyu, jelas akan meningkatkan PAD karena tidak ada kebocoran. Bahkan, ini akan mengganggu penerimaan sejumlah oknum yang selama ini menikmatinya. Oleh karenanya, terang Wahyu, langkah Bobby Nasution merupakan kebijakan yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan penerimaan daerah.
“Kota Medan merupakan kota besar yang seharusnya memiliki sumber penerimaan daerah yang besar pula. Kota metropolitan dengan penduduk yang banyak. Dengan demikian belanja publik untuk memberikan pelayanan yang optimal juga menjadi tinggi. Upaya Pak Wali saat ini memang sangat tepat agar Kota Medan mampu memberikan pelayanan yang semakin baik bagi masyarakat Kota Medan,” pungkasnya. *(wulandari)