Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

PED Diyakini Bantu Bursa Efek Tambah Jumlah Investor

Kepala Kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) Pintor Nasution.suaratani.com-dok


SuaraTani.com – Medan| Kehadiran Perusahaan Efek Daerah (PED) diyakini akan memberi banyak keuntungan. Bukan hanya untuk Bursa Efek, tetapi juga untuk masyarakat.

Kepala Kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) Pintor Nasution mengatakan, PED yang baru hadir di Jawa Barat (Jabar) ini diharapkan dapat membuat penyebaran investor semakin merata di berbagai daerah.

“Termasuk juga memberi keuntungan bagi perusahaan lokal di daerah setempat,” ujar Pintor Nasution, Sabtu (13/11/2021).

Dijelaskannya, untuk bisa menjadi PED dan bertransaksi di bursa, maka perusahaan tersebut harus menggandeng sponsor yang merupakan salah satu Perusahaan Efek yang telah menjadi Anggota di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Jadi nanti yang bertransaksi di bursa efek itu tetap perusahaan efek,” jelasnya. 

Pintor menyebutkan, bagi Bursa Efek, kehadiran PED ini akan membantu peningkatan jumlah investor yang tentunya akan  berdampak pada peningkatan volume transaksi. 

“Karena PED ini kan juga punya marketing yang akan memasarkan ke daerah-daerah yang mungkin tidak bisa kami jangkau,” sebutnya. 

Ditambahkannya, kehadiran PED ini sejalan dengan diterbitkannya Peraturan OJK (POJK) nomor 18/POJK.04./2019 tentang Perusahaan Efek Daerah. 

“Dan kami berharap jumlah PED ini akan bertambah termasuk dari Sumut,” tambahnya. 

Saat ini profil investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian didominasi investor muda. Tercatat, jumlah investor saham berusia di bawah usia 40 tahun mencapai 2,42 juta orang atau 78,4% dari total investor saham yang berjumlah sekitar 3,09 juta orang pada Oktober 2021. Sementara khusus investor saham berusia 18-25 tahun, jumlahnya 1,15 juta atau 37,2% dari total investor saham pada 2021.

Milenial dan Generasi Z adalah drivers dari ritel investor di Pasar Modal Indonesia seperti diungkapkan  Komisaris BEI, Pandu Sjahrir, pada acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) IX 2021 awal Oktober lalu. 

Di tengah Pandemi Covid-19, terjadi peningkatan jumlah investor milenial baru, karena transaksi saham bisa dilakukan secara online, melalui sistem online trading, yang bisa dilakukan dari rumah saja (invest from home). Selain itu, terhentinya sebagian besar investasi riil selama pandemi, membuat banyak investor yang mengalihkan dananya ke Pasar Modal. *(ika)