Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengembangan BRT akan Tekan Angka Kecelakaan 6% dalam Setahun

Wali Kota Bobby Nasution saat menandatangani Nota Kesepakatan Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan/Bus Rapid Transit (BRT) di Kawasan Perkotaan Medan, Binjai dan Deli Serdang di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman, Rabu (12/1/2022).suaratani.com-ist 


SuaraTani.com – Medan| Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Kota Medan dalam program Kemenhub yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan tersebut. Apalagi pengembangan angkutan massal itu akan diselaraskan dengan program Pemko Medan. 

“Pembangunan ini dilakukan untuk mengatasi persoalan kemacetan yang ada di Kota Medan,” papar Wali Kota Bobby Nasution usai Penandatanganan Nota Kesepakatan Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan/Bus Rapid Transit (BRT) di Kawasan Perkotaan Medan, Binjai dan Deli Serdang di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman, Rabu (12/1/2022).

Guna mendukung pengembangan angkutan massal tersebut, Bobby  mengajak seluruh masyarakat Kota Medan agar beralih menggunakan transportasi massal yang disediakan pemerintah dari pada menggunakan angkutan pribadi. Dijelaskan Bobby,  penduduk Kota Medan kalau siang hari lebih banyak daripada malam hari, karena banyak yang dari luar Kota Medan bekerja di Kota Medan.

“Kondisi itu tentunya berdampak dengan bertambahnya pengguna jalan sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan. Jadi saya  ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan angkutan massal sebagai pilihan utama, sehingga kemacetan yang terjadi di Kota Medan dapat berkurang,” harapnya.

Sementara itu Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis menyebutkan, penyebab kemacetan terjadi akibat populasi setiap tahunnya naik 4,1%. Kemudian masyarakat masih masif menggunakan kendaraan pribadi, serta jumlah angkutan kota (angkot) yang beroperasi saat ini sebanyak 6.500 unit dengan 184 rute, meski tidak semua aktif.

“Selain mengurangi kemacetan, pengembangan angkutan massal (BRT) diprediksi dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 29.240 ton pada tahun 2024,  menurunkan angka kecelakaan sampai 6%, mengurangi waktu perjalanan per-rute sekitar sebesar 29%, menciptakan lapangan kerja sebanyak 1.870-2.178  orang untuk crew BRT serta mampu mengangkut penumpang sebanyak 14.323-153.277 orang perhari,” kata Iswar.

Selanjutnya, Iswar memaparkan profil proyek BRT Medan yakni koridor sepanjang 21 km jalur khusus, halte jalur khusus sebanyak 33 halte (on corridor), halte direct service, rute sebanyak 19 rute layanan langsung dengan jangkauan Medan, Binjai dan Deliserdang  (Mebidang), jumlah buas yang akan dioperasikan nantinya sebanyak 440 unit bus dengan target 153.000 penumpang perhari. 

“Angkutan massal ini direncanakan mulai beroperasi 2023,” tutup Iswar. *(wulandari)