Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wamendag Lepas Ekspor Rajungan Senilai US$500 Ribu ke Kanada

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak melakukan Pelepasan Kontainer Ekspor Produk Perikanan Rajungan milik PT Nirwana Segara ke Kanada yang berlangsung di Safe N Lock Warehouse, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (10/2/2022).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Sidoarjo| Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag)  Jerry Sambuaga melepas ekspor rajungan senilai US$500 ribu ke Kanada sebagai bentuk dukungannya kepada para pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM) serta perusahaan rintisan (start up) untuk terus mengembangkan produknya dan meningkatkan ekspor ke pasar global. 

Kementerian Perdagangan mencatat, sektor perikanan  laut  dan  produk  perikanan  menunjukkan  kinerja  ekspor  yang  menggembirakan  selama pandemi Covid-19.

Pelepasan  ekspor  yang  diinisiasi  PT  Aruna  Jaya  Nuswantara  di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur itu turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil  Elestianto  Dardak,  Chief  Excecutive  Officer  PT  Nirwana  Segara  Aik  Wulandari  dan  Chief Sustainability Officer Aruna Indonesia Utari Octavianti.

“Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan ITC Trademap, nilai  ekspor  produk perikanan  Indonesia  pada  2021  mencapai  US$4,06  miliar  atau  tumbuh  positif  6,92% dibandingkan  pada  2020.  Diharapkan  Aruna  dapat  terus  memberi  kontribusi  bagi  kinerja  yang menggembirakan tersebut,”jelas Wamendag Jerry saat melepas ekspor, Kamis (10/2/2022).

Wamendag menambahkan, berbanding terbalik dengan Indonesia, sebagian besar negara eksportir utama produk perikanan dunia menurun cukup siginifikan dibanding tahun sebelumnya. Tiongkok menurun  11,33%;  Norwegia  8,23%;  Vietnam  6,90%;  India  19,4%; dan Chile 14,08%.

Kemendag mencatat, udang beku masih menjadi komoditas unggulan dengan nilai ekspor mencapai US$1,53  miliar  atau  sebesar  37,72% pada  2021.  Posisi  ekspor  terbanyak  kedua  adalah kelompok  cumi,  sotong,  dan  gurita  dengan  nilai  US$492,  64  juta  atau  sebesar  12,14%. 

Berikutnya  adalah  tuna  senilai  US$323,08  juta;  rumput  laut  US$219,11  juta;  dan  ikan  beku  US$194,13 juta. 

Adapun  negara  tujuan  ekspor  komoditas  perikanan  di  antaranya  Amerika  Serikat  (AS)  yang membukukan  transaksi  sebesar  US$1,49  miliar  atau  36,61%  dari  total  nilai  ekspor  produk perikanan  Indonesia  ke  dunia.  

Disusul  RRT  sebesar  US$878,87  juta  (21,67%)  dan  Jepang US$440,14 juta (10,85%). Kemudian negara-negara ASEAN, seperti Vietnam US$149,98 juta (3,70%), Malaysia US$123,19 juta (3,04%), dan Singapura US$87,476 juta (2,16%).

Dalam kesempatan yang sama, Wamendag turut meresmikan rumah pengeringan limbah cangkang rajungan Aruna Zero Waste Hub di salah satu Aruna Site yangberlokasi di Bangkalan, Jawa Timur. 

Melalui pendirian rumah pengering, Aruna mengolah sampah cangkang rajungan menjadi tepung untuk bahan utama olahan pakan ikan. 

“Apresiasi patut diberikan kepada Aruna yang juga telah memberdayakan para nelayan kecil sehingga  dapat  terhubung  dengan  rantai  pasar  domestik  dan  global.  Kami  berharap  komitmen program Aruna terkait manajemen limbah dapat menjadi memotivasi pelaku usaha lainnya untuk tidak hanya untuk meminimalkan limbah, tetapi juga mendiversifiksikan produk,” kata Wamendag. 

Wamendag   melanjutkan,   dalam Sustainable   Development   Goals(SDG)/Tujuan  Pembangunan Berkelanjutan  (TPB), program zero  waste  managementini  merupakan  Global  Goal  ke-11,  yaitu Sustainable Cities and Communities. 

Tujuan difokuskan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan  serta  memberikan  perhatian  khusus  terhadap  kualitas  udara  dan  manajemen  limbah. Hal tersebut berkaitan erat dengan sustainability tradeyang dapat mendukung peningkatan daya saing produk.

Sementara  itu,  Wakil Gubernur Jawa  Timur  Emil  Elestianto Dardak  menyampaikan  apresiasi  dan mengungkapkan  kesiapannya  bersama  Kemendag  untuk  mendorong  UKM  dalam  melakukan ekspor.  

 “Dengan pelepasan ini, diharapkandapat meningkatkan semangat pelaku UKM di Jawa Timur untuk terus berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian melalui kegiatan ekspor.  Langkah awal yang harus dilakukan pelaku UKM adalah dengan memperkuat kapasitas pada sisi riset produk dan riset pasar.    Untuk    itu,    pelaku    UKM    dapat    memanfaatkan    Export    Center Surabaya dalam mengoptimalisasi pelayanan informasi dan fasilitasi ekspor,” kata Emil. 

Adapun Chief Sustainability Officer Aruna Indonesia Utari Octavianti menyampaikan, selain menjadi komoditas ekspor utama di Indonesia, rajungan juga merupakan komoditas produksi primer Aruna. Jumlah   limbah   rajungan   yang  dihasilkan   pun   tak   kalah  masif.   Sehingga,  dapat  mengancam kelestarian  lingkungan  dan  alam.  

Untuk  itu,  Aruna  mengolah  limbah  cangkang  rajungan  menjadi produk pakan ikan yang memiliki nilai jual lebih.

“Sebagai one-stop-shopdan agregator  perikanan  yang  meringkas  rantai  pasok  dari  nelayan       Tanah Air ke pasar lokal dan global, bisnis Aruna diyakini hanya dapat bertahan jika Aruna peduli terhadap kehidupan para nelayan, keluarga mereka, dan kelestarian alam. Aruna Zero Waste Hub didirikan  dan  diresmikan  sebagai  salah  satu  wujud  nyata  dari  komitmen  Aruna  untuk  menjaga keseimbangan ekologis dan kelestarian alam,” ungkap Utari. *(jasmin)