Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Red Devil Jadi Ancaman, Pemkab Toba-RSI Lakukan Restocking di Empat Lokasi

 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Toba bersama Regal Springs Indonesia (RSI) melakukan kegiatan restocking atau tebar benih ikan nila atau tilapia di empat lokasi, Kamis (14/4/2022). suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Balige| Untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap di perairan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Regal Springs Indonesia (RSI) mendukung upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Toba melakukan kegiatan restocking atau tebar benih ikan nila atau tilapia di empat lokasi, Kamis (14/4/2022).

Empat lokasi tersebut, yakni Desa Lumban Binanga Kecamatan Laguboti, Desa Sibuntuon Kecamatan Uluan, Desa Pangombusan Kecamatan Parmaksian dan Desa Lumban Gaol Kecamatan Balige Kabupaten Toba.

Kegiatan restocking merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya ikan dengan menambah stok ikan tangkapan ke perairan umum. Adapun dukungan Regal Springs Indonesia adalah menyediakan 50.000 ekor benih ikan tilapia. 

“Perusahaan mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga populasi ikan di Danau Toba. Selain itu, restocking program juga adalah kegiatan rutin tahunan kami untuk memberikan nilai tambah dan ekonomi untuk masyarakat dan nelayan lokal,” ujar General Manager Farming of Regal Springs Indonesia, Donald William Mcintyre dalam keterangan persnya

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Kabupaten Toba,  Poltak Sitorus mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian program pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Toba dalam rangka percepatan pembangunan. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Toba dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka kebutuhan akan konsumsi protein hewani yang bersumber dari ikan pun semakin tinggi. 

Namun, sangat disayangkan, kata Bupati, tingginya populasi ikan red devil (Amphilophus labiatus) mengakibatkan jumlah hasil tangkapan nelayan di Danau Toba menjadi menurun. Karena itu, kegiatan restocking ini adalah salah satu upaya Pemkab Toba untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap.  

“Maka harapan kita dengan suksesnya program ini, akan menambah penghasilan nelayan dan tentunya dapat mendorong kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang,” sambungnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Toba, Sahat M. Manulang, mengatakan kontribusi dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan ketahanan pangan. 

“Saat ini dengan jumlah populasi ikan red devil yang semakin meningkat, sangat meresahkan nelayan tangkap. Hasil ikan tangkapan yang bernilai ekonomi seperti ikan nila atau ikan mas sudah jauh menurun drastis,” ungkap Sahat. 

Menurutnya, sebelum keberadaan ikan red devil, hasil tangkapan nelayan bisa mencapai 10 kg ikan per hari. Namun, setelah jumlah populasi ikan red devil yang terus meningkat, hasil tangkapan hanya 1-2 kg per hari. 

“Jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga nelayan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi dengan upaya restocking ini, kami optimis dapat menambah jumlah populasi ikan bernilai ekonomis, ” lanjutnya. 

Sebagaimana diketahui, inisiatif program restocking telah dilakukan Regal Springs sejak beberapa tahun terakhir di sekitar unit usaha perusahaan. Tahun 2019-2021, lebih dari 450.000 ekor benih ikan tilapia telah ditebar di Kabupaten Toba dan Kabupaten Samosir. 

Kemudian di tahun 2021, sebanyak 500.000 ekor benih juga diserahkan kepada pelaku UMKM, petani tambak dan kelompok budidaya perikanan di Kabupaten Serdang Bedagai. Dan, ditahun ini, tepatnya akhir Maret 2022, perusahaan juga menebar 100.000 ekor benih ikan tilapia di sekitar wilayah perairan Danau Toba. * (junita sianturi)