Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Anjlok 6,6%, Ekspor Karet Sumut di Bulan April Hanya 31.633 Ton

Petani menyadap pohon karet miliknya di Kabupaten Deliserdang.Di bulan april, ekspor karet Sumut anjlok 6,6% dibanndingkan bulan Maret 2022.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Kinerja ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini cenderung menurun. Pengapalan pada Januari dan Februari 2022 terjadi penurunan 18% dan 12%, kemudian terjadi kenaikan 18% pada pengapalan Maret lalu. Namun, pada April kembali anjlok mencapai 6,6% sehingga volume ekspor menjadi 31.633 ton. 

“Bila dilihat total volume ekspor Januari-April 2022 juga masih terjadi penurunan 2,72% menjadi 131.718 ton bila dibandingkan bulan Januari-April 2021,” ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Rabu (11/5/2022).

Edy menyebutkan, pada Maret lalu, negara tujuan ekspor pada  Maret ada sebanyak 31 negara, sedangkan pada pengapalan April terjadi penurunan jumlah destinasi tujuan ekspor menjadi 26 negara. 

Adapun 5 negara tujuan ekspor utama karet Sumut adalah Jepang  yang menduduki peringkat pertama yang mencapai 31,61%, disusul Amerika Serikat dengan share  11,7%,. Kemudian China yang mencapai 9,24%,  lalu Brazil yang mencapai 9,11%), dan Kanada yang mencapai 6,57%. 

“Dari 26 negara tujuan ekspor tersebut dapat dilihat tidak ada tujuan ke Rusia, hal ini sama dengan pada pengapalan bulan lalu. Dari sisi negara tujuan ekspor, Rusia tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja ekspor karet Sumut,” sebutnya.

Faktor yang mempengaruhi penurunan volume ekspor utamanya karena berkurangnya permintaan pembeli dari pabrikan ban. Pabrik ban di pasar global saat ini cenderung membeli karet dari Thailand yang harganya lebih murah dibandingkan Indonesia.

Dari sisi pasokan, perkebunan karet di Sumut seyogianya sudah membaik, namun produksi juga masih terganggu dengan adanya peningkatan frekuensi curah hujan belakangan ini. *(ika)