SuaraTani.com – Medan| Produksi cabai merah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk bulan Mei 2022 diperkirakan mencapai 13.147 ton atau menurun dibanding produksi di bulan April yang mencapai 14.963 ton.
“Begitupun, Sumut diperkirakan tetap mengalami surplus, berkisar 940 ton dengan asumsi kebutuhan cabai merah pada bulan Mei sebanyak 12.207 ton,” kata Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Bahruddin Siregar, Kamis (5/5/2022), di Medan.
Dikatakannya, produksi cabai merah di Sumut sudah mengalami surplus tiap tahun. Karena minat petani untuk menanam cabai merah cukup tinggi ditambah adanya bantuan benih cabai merah yang diberikan pemerintah untuk petani.
Untuk bulan ini, kata dia, produksi cabai merah tertinggi disumbang oleh Kabupaten Simalungun dengan perkiraan mencapai 5.090 ton, disusul Kabupaten Batu Bara sebanyak 3.245 ton, Karo 2.375 ton dan Dairi 1.096 ton.
“Kabupaten atau daerah lainnya tetap ada, hanya produksinya tidak banyak. Namun, Simalungun, Karo dan Batu Bara memiliki andil yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan cabai merah di Sumatera Utara,” ucapnya.
Bahruddin mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2022, produksi cabai merah tertinggi ada di bulan Januari lalu sebanyak 20.746 ton. Sedangkan di Februari produksi berkisar 16.921 ton, Maret 17.447 ton, April 14.963 ton dan Mei diperkirakan berkisar 13.147 ton.
Untuk Juni, Juli mendatang, produksi cabai merah juga diperkirakan meningkat masing-masing berkisar 18.415 ton dan 18.596 ton. Peningkatan ini diperikirakan karena petani memasuki panen raya di sejumlah daerah di Sumut.
Di tahun ini, Bahruddin mengatakan, pihaknya menargetkan produksi cabai merah sebesar 204.361 ton dengan asumsi kebutuhan mencapai 156.076 ton. Dengan begitu, tahun 2022, Sumut diperkirakan mengalami surplus cabai merah berkisar 48.285 ton.
“Memang sejak cabai masuk dalam tanaman pangan strategis, produksi cabai merah khususnya di Sumut meningkat dan harga juga baik di tingkat petani dan konsumen cenderung stabil,” kata Bahruddin. * (junita sianturi)
