Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pelaku Pasar Keuangan Diminta Waspadai Rencana Finlandia Gabung NATO

Analis keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Selama sepekan kedepan, pasar tidak akan banyak menyajikan data-data penting. Dari hasil pengamatan sepekan sebelumnya, dan kinerja bursa di sejumlah negara pada hari ini, terlihat  ada potensi pasar keuangan khususnya kinerja bursa saham menguat. 

Indikasi penguatan tersebut menurut analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin muncul setelah sejumlah mayoritas bursa Asia diperdagangkan di jalur positif.

Namun masih ada beberapa hal yang menakutkan saat ini. Keputusan Finlandia yang akan masuk dalam Blok NATO menuai kecaman dari Rusia. Pelaku pasar menilai ada ancaman, dan tentunya sudah dirasakan di sejumlah bursa Eropa yang dibuka melemah pada perdagangan awal pekan ini. 

Dan tekanan tersebut berpeluang turut memicu tekanan serupa di pasar keuangan Asia.

“Saya yakin pelaku pasar akan terus mengamati bagaimana perkembangan politik kedua negara tersebut. Semakin keras kecaman serta ancaman dari Rusia, maka dampaknya akan semakin buruk terhadap kinerja pasar keuangan global,” ,” sebut Gunawan di Medan, Senin (16/5/2022).

Sementara itu, dari data ekonomi yang akan dirilis di tanah air ada data neraca perdagangan. Neraca dagang di bulan April dipekerkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, meskipun diyakini masih akan tetap surplus. Penurunan kinerja neraca dagang tersebut sangat berpeluang menekan kinerja pasar keuangan khususnya mata uang Rupiah.

Disisi lain, ada data penjualan kendaraan bermotor. Meskipun diproyeksikan tidak akan berdampak besar pada kinerja pasar keuangan kita, namun data tersebut bisa menjadi indikasi kuat gambaran daya beli masyarakat kita. Sehingga momen penguatan bursa di tanah air bisa saja tidak bertahan lama dan kembali masuk dalam zona negative.

“Secara keseluruhan pasar keuangan kita di pekan ini berpeluang naik namun bergerak volatile, meskipun dalam fluktuasi perubahan harga yang tidak terlalu besar. Sentimen eksternal khususnya perkembangan geopolitik terkini di Eropa harus dipantau secara intensif,  karena berpeluang memicu tekanan pasar yang tak terduga,” pungkasnya. *(ika)