Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Cabai Meroket, Badai Inflasi Siap Hantam Sumut

Harga cabai merah meroket seiring dengan minimnya pasokan.suaratani.com-dok 

SuaraTani.com – Medan| Bulan Juni ini, inflasi diperkirakan masih akan terus melanjutkan tren kenaikannya. Bahkan bukan tidak mungkin di Sumatera Utara (Sumut), inflasinya akan lebih tinggi dari bulan Mei yang sebesar 0.74%. 

Harga cabai merah maupun cabai rawit di bulan ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kalau rata rata di bulan Mei itu harga cabai merah di kisaran Rp31 ribu per kilogram (kg).

Saat ini, harga cabai merah sudah di kisaran Rp67 ribuan per kg, naik dua kali lipat lebih. Dan harga cabai di wilayah lain khususnya Pulau Jawa yang mencapai Rp100 ribuan per kg menyisakan kekhawatiran untuk harga cabai di wilayah Sumut atau Medan khususnya. 

“Kita masih perlu mengkhawatirkan adanya kemungkinan kenaikan lagi pada harga cabai merah, meskipun kita semua berharap bahwa harga cabai merah ini sudah berada di titik puncaknya (peak),” ujar pemerhati ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin di Medan, Kamis (9/6/2022). 

Gunawan mengatakan, ada sejumlah permasalahan lain bisa saja mengerek kenaikan harga cabai nantinya. Yang pertama adalah musim tanam yang baru di mulai di bulan Juni ini. Sejumlah pusat produksi cabai di Sumut baru melakukan penanaman. Dan diperkirakan baru memasuki musim panen pada awal September atau akhir Agustus mendatang.

Selanjutnya adalah kekhawatiran terkait dengan kemungkinan penyesuaian harga atau pengendalian distribusi BBM yang bisa membuat ongkos transportasi menjadi lebih mahal. 

Ini juga bisa mendongkrak kenaikan harga cabai akibat kenaikan biaya transportasi. Selanjutnya kemungkinan kenaikan harga pupuk maupun pestisida seiring dengan perang yang berpeluang kembali mendongkrak harga biaya saprodi (sarana produksi).

Meskipun pada dasarnya kenaikan harga saprodi sudah mengalami kenaikan sebelumnya, namun perang Rusia-Ukraina masih menghantui kemungkinan yang sifatnya tak terduga. 

Dan masih ada sejumlah variable lain yang sulit diprediksikan, seperti gangguan cuaca, atau ketidakseimbangan pasokan cabai di wilayah lain di Indonesia.

Cabai merah di Sumut selalu memiliki bobot yang besar sehingga sangat mempengaruhi lonjakan inflasi di wilayah ini. Saat ini inflasi Sumut tahun berjalan sudah dikisaran 2.7%-an. 

Kalau di bulan Juni ini saja sudah ada kenaikan harga daging dan telur ayam, bawang merah, cabai merah, cabai rawit serta kenaikan harga tiket pesawat. 

“Bukan tidak mungkin inflasi di Sumut bisa mennyentuh 3.5% di bulan Juni,” kata Gunawan.

Dan jika di bulan Juli nanti sejumlah harga BBM maupun tarif listrik di sesuaikan, seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Inflasi di Sumut masih akan menanjak. Tidak mudah menjaga inflasi di bulan ini, maupun di tahun 2022 ini pada umumnya. 

Ketidakpastian ekonomi global akan terus membayangi pengendalian inflasi di tanah air khususnya wilayah Sumut. Dan daya beli masyarakat Sumut akan tertekan dengan tingginya inflasi tersebut. *(ika)