Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pembeli Lebih Milih Karet Asal Thailand, Jadi Penyebab Volume Ekspor Karet Sumut Anjlok 17,6%

Petani menderes pohon karet miliknya di Muara Tais Angkola. Di bulan Mei, volume ekspor karet di bulan Mei anjlok 17,6%.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Volume ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) di bulan Mei merosot sangat tajam. Kondisi ini sesungguhnya juga terjadi pada periode Mei tahun 2021. Hanya saja pada saat itu, penurunan volume diakibatkan banyaknya delay shipment karena kelangkaan kontainer.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengatakan, volume eskpor Mei 2022 anjlok 17,6% menjadi 26.051 ton dibandingkan ekspor bulan lalu. 

“Bila dilihat total volume ekspor Januari-Mei 2022 juga masih terjadi penurunan 3,07% menjadi 152.872 ton bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Edy di Medan, Rabu (15/6/2022).

Faktor yang mempengaruhi penurunan volume ekspor menurut Edy utamanya masih disebabkan semakin berkurangnya permintaan buyer dari pabrikan ban. Bila diperhatikan secara global, pembelian dari pihak buyer ke Indonesia berkurang, namun ke negara produsen karet lainnya meningkat. 

“Kecenderungan pabrik ban di pasar global membeli karet dari Thailand yang harganya lebih murah dibandingkan Indonesia. Penurunan volume ekspor juga dipengaruhi adanya sedikit delay shipment,” sebutnya.

Dikatakannnya, di bulan Mei, ada 27 negara yang menjadi tujuan ekspor, dimana ada  5 negara yang menjadi  tujuan ekspor utama karet Sumut, yakni Jepang (28,74%), 2) USA (14,21%), 3) Brazil (10,54%), 4) Turki (7,34%), dan 5) China (7,04%). 

“Sementara Rusia masih belum juga termasuk di dalam negara tujuan ekspor karet asal Sumut,” katanya.

Dari sisi pasokan, saat ini produksi dari perkebunan karet ada sedikit gangguan karena peningkatan frekuensi curah hujan belakangan ini. *(ika)