Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Labuhanbatu Canangkan Gerakan KIBBLA

Sekdakab Labuhanbatu membuka workshop atau penyusunan rencana kerja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sekaligus pencanangan gerakan bersama untuk Keselamatan Ibu melahirkan, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak (KIBBLA).suaratani.com-fajar

SuaraTani.com – Labuhanbatu| Sekdakab Labuhanbatu, Muhammad Yusuf Siagian, membuka workshop atau penyusunan rencana kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu sekaligus pencanangan gerakan bersama untuk Keselamatan Ibu melahirkan, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak (KIBBLA) Kabupaten Labuhanbatu, Selasa (21/6/2022) di Rantauprapat.

Pada kesempatan itu, Sekda mengutarakan Pemkab Labuhanbatu memuliakan kaum ibu dan bayi melalui kelompok kerja (Pokja) KIBBLA dengan memberikan pelayanan kesehatan terpadu kepada ibu dan bayi.

Langkah ini dipandang penting mengingat bahwa kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak termasuk dalam kebutuhan dasar yang pemenuhannya menjadi tanggung jawab bersama. Antara keluarga, masyarakat dan pemerintah daerah. 

"Sekaligus sebagai indikator keberhasilan pembangunan kesehatan nasional dan menjadi target pembangunan seluruh bangsa di era pembangunan milenium," urainya.

Upaya ini dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu, sehingga mampu melahirkan dan mempersiapkan generasi masa depan yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak.

"Dan semua ini telah tertuang dalam peraturan daerah Kabupaten labuhan batu nomor 9 tahun 2019 tentang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Sekdakab  Muhammad Yusuf Siagian, mewakili Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, mengucapkan banyak terima kasih dan mengapresiasi atas kerja keras dari Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu sehingga Pokja atau tim pelaksana KIBBLA bisa terbentuk.

Selain itu, Muhammad Yusuf Siagian juga mengungkapkan terimakasih kepada Jhpiego yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan hari ini.

"Melalui fasilitas dan advokasi dari teman-teman Jhpiego bersama Dinas Kesehatan akhirnya Pokja terbentuk. Semoga hal ini bisa menjadi dasar yang kuat bagi kita untuk memuliakan kaum perempuan dan melindungi bayi dan anak di Labuhanbatu," paparnya.

Menurutnya, menyelamatkan nyawa ibu dan bayi lahir dan melahirkan sangatlah penting dan menjadi tugas berat selaku tenaga medis. Dari itu berbagai cara dan gerakan harus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan hal buruk yang terjadi.

"Dari itu memperkuat kesehatan ibu, bayi dan anak harus kita lakukan sedini mungkin," ujarnya.

Dalam materinya, Sekda menegaskan seluruh stakeholder yang ada untuk bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan masyarakat hingga ke pelosok Desa.

"Berikan layanan kesehatan yang terbaik terhadap ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak di wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu. Saya sangat berharap workshop pokja dalam 2 hari ini dapat menghasilkan rencana kerja. Minimal sampai dengan tahun 2024. Sehingga pengawalan terhadap isu kematian ibu dan bayi stanting dapat dikawal secara struktur dan sistematis," harapnya.

 Di sisi yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, Friska E Simanjuntak, mengatakan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mensukseskan program KIBBLA diantaranya memfokuskan rencana kerja pada titik rawan yang tingkat kematian ibu dan bayinya tinggi.

Mendukung program tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Labuhanbatu, Maya Hasmita, mengatakan, Sahabat Bunda Maya Center akan terus bergerak mensosialisasikan poin-poin penting guna menghindari jumlah kematian ibu melahirkan dan bayi. Salah satu diantaranya terus menghidupkan posyandu di setiap desa dan kelurahan.

Maya berharap seluruh stakeholder untuk serius menjalankan program KIBBLA ini sehingga Kabupaten Labuhanbatu maju lebih baik lagi.

 Sementara itu, Safrismet, selaku perwakilan dari Jhpiego, menyebutkan, agenda ini menjadi agenda tambahan bagi Jhpiego, karena program ini pada dasarnya lebih fokus kepada kedekatan penerapan keluarga berencana pasca persalinan. 

“Namun karena melihat ada peluang kita untuk menyelamatkan ibu, ibu melahirkan dan bayi baru lahir melalui kebijakan maka Dinas Kesehatan bersama Dinas BP2KB menjadi dasar kita untuk mengimplementasikan rencana kerja ini,” katanya.

Pembukaan Workshop tersebut juga  dihadiri Kadis Kesehatan Labuhanbatu Kamal Ilham, Kaban Bappeda Hobol Z.Rangkuti, Kabid Yankes Indra Agusman, dan para Kepala Puskesmas serta peserta workshop. *(fajar dame harahap)