Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inflasi di Bulan Juli Diprakirakan Lebih Rendah

Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Ibrahim.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Normalisasi konsumsi masyarakat disertai upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara (Sumut) dalam memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi serta dukungan kebijakan diprakirakan dapat menahan laju inflasi pada bulan Juli 2022 .

Meskipun memang di sisi lain, masih tingginya curah hujan dan peningkatan sifat hujan di bulan Juli tetap berpotensi mengganggu produktivitas dan mendorong kenaikan harga komoditas pangan.

“Selain itu, berlanjutnya kenaikan harga pupuk dan pakan ternak, ,tarif angkutan udara yang diprakirakan masih tinggi seiring dengan dengan perkembangan harga avtur yang masih tinggi serta dampak kenaikan tarif listrik dan harga harga elpiji non subsidi diprakirakan menjadi menjadi pendorong laju inflasi pada bulan Juli 2022,” ujar Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Ibrahim di Medan, Rabu (27/7/2022).

Ibrahim mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut bersama dengan BI dan segenap jajaran TPID terus berupaya untuk mengendalikan tekanan inflasi, khususnya yang diakibatkan oleh komoditas cabai dan juga dampak kenaikan harga pupuk.

Berbagai upaya terus akan dilakukan, salah satunya melalui penyelenggaraan operasi pasar murah.

Operasi pasar murah akan terus terus digelar hingga harga cabai mencapai level normal. Pembelian cabai sebagai modal dalam penyelenggaraan operasi pasar juga didapatkan melalui kerjasama antar daerah. 

“Pengembangan serta penggunaan pupuk organik juga akan terus didorong guna menekan biaya produksi di tengah-tengah kondisi kenaikan harga pupuk dunia,” sebut Ibrahim.

Selain itu kata Ibrahim, untuk jangka panjang, TPID Sumut akan melakukan pertemuan dengan produsen pupuk untuk mendiskusikan kelangkaan pupuk . Dinas Pertanian juga Provsu berencana melakukan melakukan pelatihan-pelatihan pupuk organik kepada 4.000 kelompok tani .

“Termasuk juga BUMD AIJ bekerja sama dengan Distan Provsu sedang melakukan pemetaan kelompok tani baik dari sentra cabai di Simalungun, Karo, Humbahas,Toba/ Taput, Pakpak, dan Dairi untuk selanjutnya menawarkan kemitraan jangka jangka panjang,” tuturnya.

Dengan berbagai kondisi yang terjadi selama tahun berjalan, maka menurut Ibrahim, inflasi di tahun 2022 ini diprakirakan akan lebih tinggi dari 2021 serta berpotensi berada di atas batas sasaran inflasi nasional 3%±1%.

“Tapi tetap terdapat faktor-faktor pendorong dan penahan inflasi yang dapat dicermati dan diantisipasi sebagai langkah pengendalian inflasi,” pungkasnya. *(ika)