Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

LPEI Hadirkan Perempuan Tangguh Binaan di Perhelatan Women-20

Peserta dan pembicara berfoto bersama usai webinar bertajuk  “Access to Global Market” yang digelar di Parapat dalam perhelatan Women-20 pada 19 Juli 2022 lalu.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kreativitas dan pemanfaatan teknologi digital merupakan kunci pembuka akses UMKM Indonesia menggaet buyer atau mendapatkan pasar bagi produk yang sesuai.

Hal ini dikatakan Novi Herawati, CEO CV Nusantara Jaya Food, saat mengisi webinar bertajuk  “Access to Global Market” yang mengawali pertemuan ratusan UMKM yang bergabung dalam diskusi yang digelar secara hybrid pada tanggal 19 Juli 2022 lalu di Parapat, Sumatera Utara dalam rangkaian perhelatan Women-20.

Webinar ini difasilitasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI (Indonesia Eximbank). Mereka menyediakan sesi untuk pengembangan UMKM yang dimotori kaum perempuan Indonesia. 

Dikatakan Novi, usahanya bergerak di bidang teknologi pengolahan dan produksi pangan dalam kemasan beku (frozen foods). Ia bersyukur usahanya bisa sukses sampai sekarang.

Selain Novi, ada juga Widya Hana Sofia - CEO PT Masagenah Group. Widya mengelola limbah sawit menjadi produk bernilai tambah yang juga ikut diekspor. Widya mengatakan bahwa ia membantu petani  kelapa sawit untuk mengumpulkan limbah berupa pelepah kelapa sawit untuk dijadikan barang benilai ekonomi. 

"Kesadaran kolektif masyarakat menjadi penggerak keberhasilan usaha saya," ucapnya.

 Dewi Harlasyanti - CEO PT Diva Prima Cemerlang yang memanfaatkan limbah rambut manusia menjadi produk bulu mata, juga turut dihadirkan sebagai pembicara. 

Sebelum menggeluti usahanya, ia melakukan riset tentang potensi pasar bulu mata, dan nyatanya Indonesia adalah pemasok bulu mata terbesar dunia. 

“Saya memberdayakan para perempuan untuk bekerja, 90% pekerja kita perempuan. Mereka mengerjakannya di rumah masing-masing. Mereka memiliki pilihan sesuai dengan kondisi keluarga dan tidak mengorbankan tugas utama sebagai istri ataupun ibu rumahtangga,” kata Dewi. 

Tak hanya Novi, Widya dan Dewi, hadir juga Maharestu Setyorini, Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI, yang ikut membagikan informasi tentang pengelolaan keuangan termasuk akses pembiayaan pada acara tersebut.

Menanggapi ini, Direktur Hubungan Kelembagaan Indonesia Eximbank, Chesna F. Anwar, mengatakan bahwa pihaknya mendorong para peserta untuk memperluas jejaring bisnis atau networking.

Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank, Rijani Tirtoso, juga ikut menyampaikan bahwa Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan selalu melakukan berbagai sinergi dan kolaborasi dalam menjalankan mandatnya untuk peningkatan ekspor khususnya pada segmen UKM berorientasi ekspor. 

"Melalui pertemuan para UMKM berorientasi ekspor seperti perhelatan W20 ini, saya berharap  LPEI bersama para pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya akan proaktif membentuk ekosistem yang produktif dan menjaga keberlanjutan ekspor segmen UMKM. Dari segi dukungan finansial, Indonesia Eximbank membagikan informasi tentang pengelolaan keuangan termasuk akses pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk semakin mendunia," katanya. *(ika/ril)