Warga menukarkan uang kertas tahun emisi 2022 yang diluncurkan Bank Indonesia pada 18 Agustus lalu. Hingga akhir Agustus, jumlah uang baru yang beredar tercatat sebanyak Rp167 miliar.suaratani.com-ikaSuaraTani.com – Medan| Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat, hingga akhir Agustus 2022, transaksi outflow uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 sebanyak Rp167 miliar.
Kepala BI Provinsi Sumut, Doddy Zulverdi mengatakan, sebagian besar pengedaran uang kertas disalurkan melalui perbankan sebanyak 90,67% dari seluruh transaksi outflow.Sementara peredaran melalui kas keliling yang dilakukan KPw BI Provinsi Sumut memberikan sumbangsih sebesar 1,53%.
“Sedangkan penukaran melalui aplikasi PINTAR tercatat meberi andil sebesar 7,80%,” ujar Doddy Zulverdi di Medan, Jumat (9/9/2022).
Doddy menyebutkan, berdasarkan pecahan uang rupiah, nominal Rp5.000 menjadi uang dengan nominal yang paling banyak beredar, yskni sebanyak 1,50 juta lembar.
“Nominal pecahan yang mendominasi pengedaran uang rupiah kertas tahun emisi 2022, selanjutnya adalah Rp2.000 dan Rp1.000 dengan masing masing sebanyak 1,42 juta lembar dan 1,34 juta lembar,” sebutnya.
Ditambahkannya, pada Juli 2022, transaksi outflow meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Transaksi outflow mengalami peningkatan dari Rp1,38 triliun di bulan Juni 2022 menjadi Rp1,54 triliun seiring pemulihan aktivitas konsumsi masyarakat di Sumut yang semakin solid.
Di sisi lain arus kas masuk (inflow) cenderung stabil. Transaksi inflow tercatat sebesar Rp3,39 triliun pada periode Juli 2022 atau hanya meningkat terbatas dibandingkan periode Juni 2022 yaitu sebesar Rp3,31 triliun.
“Peningkatan terbatas ini terjadi seiring dengan harga komoditas yang sedikit pulih namun masih berada pada nominal yang rendah,” pungkasnya. *(ika)
