Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Minim Agenda Ekonomi Besar, Pasar Keuangan dan Harga Emas Diperkirakan Tidak Bergerak

Logam mulia. Di pekan ini, harga emas diperkirakan tidak akan bergerak mengingat minimnya sentimen.suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Medan| Pasar keuangan selama sepekan ini diperkirakan tidak akan seatraktif pekan sebelumnya. Yang mendasari hal tersebut adalah tidak ada agenda Bank Sentral AS atau The FED yang kerap memberikan pengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan global, sehingga agenda rilis data inflasi AS yang diperkirakan membaik, tidak akan memberikan banyak perubahan bagi pasar.

Karena sejauh ini, menurut analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, pelaku pasar sudah menangkap bahwa The FED masih berpeluang menaikkan bunga secara agresif di bulan iini dan di bulan mendatang. Sementara itu, data ekonomi di zona eropa masih akan merilis kinerja yang lebih buruk seiring dengan memburuknya krisis energy negara yang tergabung dalam zona Euro. Setelah Rusia menutup aliran gas ke Eropa.

Jadi selama sepekan kedepan, kinerja pasar keuangan dinilai akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen teknikal. Sehingga kalau berbicara IHSG, berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.193 higga 7.275.  Kalaupun terjadi koreksi lanjutan, IHSG  masih akan mampu berada di atas level 7.100. 

“Jadi yang perlu diperhatikan selama sepekan kedepan adalah pergerakan bursa di kawasan regional asia ataupun global, karena akan mempengaruhi kinerja pasar saham di tanah air,” ujar Gunawan di Medan, Senin (12/9/2022).

Sementara untuk kinerja mata uang Rupiah, menurutnya juga tidak akan banyak berubah. Selain dikarenakan minimnya sentimen pasar di pekan ini, tidak adanya testimoni Bank Sentral AS akan membuat kinerja mata uang global bergerak terbatas. Rupiah berpeluang untuk bergerak dalam rentang 14.800 hingga 15.000 per US Dolar. Artinya tidak akan banyak mengalami perubahan dalam sepekan kedepan.

Dan untuk harga emas, diyakini juga akan bergerak terbatas. Emas sendiri memang masih berpeluang untuk menguat, namun penguatannya juga tidak akan besar, dikarenakan Bank Sentral AS masih akan melakukan upaya normalisasi kebijakan suku bunga acuannya. Dimana suku bunga acuan akan dinaikkan dan emas masih dalam tekanan.

“Jadi secara keseluruhan, saya memperkirakan IHSG, Rupiah dan harga emas berpeluang untuk bergerak terbatas. Sejumlah agenda rilis data ekonomi global tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap pergerakannya. Nah yang perlu diperhatikan adalah fluktuasi pada harga energi. Kalau harga energi dalam tren turun, maka hal tersebut bisa berdampak buruk bagi emiten perusahaan yang ada di bursa, namun bisa menjadi kabar baik bagi mata uang Rupiah,” pungkasnya. *(ika)