Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Petani Karet Sumut Menjerit, Harga Per Kilogramnya Hanya Rp7.000

Getah karet yang siap untuk dikumpulkan sebelum dijual ke pengepul. Saat ini harga karet di tingkat petani di kisaran Rp7.000 per kg.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Harga karet dunia yang terus merosot mulai berdampak kepada harga karet di tingkat petani karet Sumatera Utara.

Di Kabupaten Langkat, saat ini harga karet di tingkat petani hanya Rp7.000 per kilogram (kg), turun Rp3.000 per kg dari harga sebelumya yang mencapai Rp10.000.

“Udah dua bulan terakhir getah karet kami dihargai Rp7.000,” ujar Muhammad Riza, seorang petani Karet di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. 

Menurut Riza yang mengelola kebun karet seluas 1 hektar, harga Rp7.000 itu belum mampu memberi penghasilan yang layak.

“Karena sekarang ini semua bahan pokok kan naik, mulai dari BBM hingga beras. Jadi kalau bisa harganya naik lagi lah,” kata Riza yang mengelola kebun milik keluarganya.  

Kondisi serupa juga dialami Ammar Harahap, petani karet dari Desa Sipangko, Kecamatan Angkola Muara Tais Tapanuli Selatan. Bahkan untuk 1 kg, getah karet yang baru dideres dihargai Rp5.000-Rp6.000. 

“Sekali deres maksimal dapat  Rp150.000, karena dari setengah hektar yang aku kelola, biasanya ngasilin karet maksimal 25 kg,” ujar Ammar semberi menyebut dalam seminggu bisa 2 hingga 3 kali deres tergantung cuaca.

Sementara itu, Cakwar Lubis, seorang pengumpul  getah karet di Kelurahan Bintuju Kecamatan Batang Angkola Tapanuli Selatan, menyebutkan, untuk harga jual karet dari pengepul ke pabrik itu berkisar Rp9.000 hingga Rp12.000 per kg.

“Ini getah karet yang sudah dikeringkan yah,” sebut Cakwar. 

Dengan kondisi harga yang murah, baik Ammar mau pun Cakwar mengaku sedih.

“Karena di saat harga karet turun, harga beras justru naik,” ucap keduanya kompak. *(ika)