SuaraTani.com – Jakarta| Royal Golden Eagle (RGE), salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang memproduksi serat alami, minyak nabati, produk kemasan alami, dan gas alam bersih untuk produksi bahan pangan, sandang serta energi di seluruh dunia, telah berhasil menerapkan Human Capital Management (HCM) Workday untuk mentransformasikan secara digital proses dan kapabilitas SDM seluruh tenaga kerjanya.
Sebagai salah satu grup manufaktur berkelanjutan berbasis sumber daya terbesar di dunia, RGE yang berkantor pusat di Singapura berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya secara berkelanjutan untuk masyarakat luas dengan operasi di seluruh Indonesia, Cina, Brasil, Spanyol, dan Kanada.
RGE juga telah tumbuh secara eksponensial dalam tiga sampai lima tahun terakhir, hampir menggandakan kapasitas produksinya setelah menjajaki pasar baru dan mengintegrasikan akuisisi globalnya.
Pada saat yang sama, sejalan dengan etosnya untuk selalu mengutamakan karyawan, RGE berfokus pada penyederhanaan pengelolaan SDM dan pengembangan karir bagi tenaga kerja mereka melalui sistem SDM yang agile. HCM Workday memungkinkan proses SDM yang agile, meningkatkan alur kerja, dan mengurangi jumlah silo diantara 60.000 tenaga kerja RGE di berbagai negara.
Penerapan HCM Workday memberikan manajer SDM dan karyawan RGE otonomi yang lebih besar dalam tugas-tugas SDM seperti peninjauan kinerja dan perencanaan pengembangan karir. Hal ini memungkinkan RGE untuk mengembangkan tenaga kerjanya secara lebih efektif dan efisien melalui penciptaan budaya kerja dengan kinerja tinggi yang memberdayakan karyawannya untuk terus meningkatkan keterampilan agar tetap relevan.
Sistem HCM Workday memungkinkan RGE untuk mengkonsolidasikan semua data tenaga kerja dan karyawannya pada satu platform, memungkinkan standarisasi proses SDM dan meningkatkan alur kerja di seluruh organisasinya.
Sistem baru ini akan memberikan gambaran lengkap tentang semua proses SDM secara real-time, memungkinkan RGE untuk menggali wawasan yang dapat ditindaklanjuti serta membuat keputusan yang lebih cerdas, didukung data dan dapat diterjemahkan menjadi nilai bisnis nyata serta juga mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Pendekatan RGE yang digerakkan oleh tujuan dan adopsi teknologi baru untuk transformasi digital telah banyak berguna bagi perusahaan yang ingin menjadi inovatif di sebuah industri yang prosesnya dikenal konservatif dan tradisional. Dengan memanfaatkan teknologi untuk menjadikan personal pengalaman karyawannya dan merancang ulang alur kerja yang ada, RGE berkomitmen untuk mempersiapkan ekosistem teknologi informasinya untuk masa depan yang serba digital.
“Dengan pesatnya perubahan di angkatan tenaga kerja saat ini, sebagai sebuah perusahaan, kita perlu memanfaatkan transformasi digital di semua bidang bisnis untuk beradaptasi dengan perubahan secara lebih cepat dan lebih efektif,” kata Bey Soo Khiang, Vice Chairman RGE, dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (2/9/2022).
Kemudian, tampilan antarmuka Workday yang mudah digunakan memungkinkan untuk merampingkan proses-proses terkait karyawan memungkinkan untuk mengelola tenaga kerja kami secara lebih efisien pada satu platform saja.
"Sementara RGE terus memperluas operasi global kami, kami senang dapat bermitra dengan Workday dalam perjalanan digitalisasi kami, sehingga kami dapat menjadi lebih lincah dan terhubung lebih baik dengan karyawan kami saat kami bergerak maju bersama sebagai satu kesatuan," ujarnya.
President Asia, Workday, Sandeep Sharma, menyebut di tengah transisi ke ekonomi yang mengutamakan digitalisasi, memiliki teknologi dan proses yang tepat yang dapat melayani manajemen talenta dengan efektif akan sangat penting dalam mengembangkan tenaga kerja di masa depan.
“Workday berkomitmen untuk mendukung RGE dalam pengembangannya di tengah perubahan kebutuhan talent dalam lanskap digital yang bertambah. Dengan kelincahan yang lebih besar dalam manajemen tenaga kerja dan fleksibilitas dalam beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis serta peraturan dan lingkungan operasi baru, RGE diperlengkapi dengan baik untuk berkembang di dunia yang terus berubah," ungkapnya. *(ril/rag)