Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wamentan Sebut Serapan Anggaran Pertanian di Sumut Belum Mencapai 50%

Wamentan Harvick Hasnul Qolbi (baju biru) saat memberikan penjelasan terkait serapan anggaran pertanian di VIP Bandara Kualanamu.suaratani.com-junita sianturi

SuaraTani.com – Deliserdang| Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan, serapan anggaran di sektor pertanian hingga saat ini masih sangat rendah. Di Sumatera Utara (Sumut) bahkan belum mencapai 50% dari serapan yang ada.

“Diharapkan beberapa bulan ke depan ini bisa mencapai target,” ucap Wamentan kepada SuaraTani.com, Jumat (16/9/2022), di ruang VIP Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang.

Dalam kunjungan itu Wamentan Harvick disambut oleh Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andy PM Yusmanto AM, Kepala Karantina Pertanian Kualanamu, Lenny Hartati Harahap, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Lucyantini, Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar dan Kepala BPTP Balitbangtan Sumut, Dr Khadijah El Ramija Lubis.

Karena itu, lanjut Wamentan, pihaknya berharap serapan anggaran bisa lebih masif lagi sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan seluruh jajaran di Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera menindaklanjuti penyerapan anggaran agar lebih baik lagi, lebih maksimal.

“Mudah-mudahan semua ini bisa tercapai sehingga akhir tahun bisa menunjukan perkembangan dan hasil yang signifikan,” ucap Wamentan.

Mengenai kendala rendahnya serapan anggaran menurut Wamentan, masih terkait pandemi Covid-19. 

“Pandemi ini juga merupakan salah satu kendala dalam penyerapan anggaran yang belum maksimal. Mudah-mudahan pandemi ini bisa segera selesai, ya,” kata Wamentan.

Terkait kunjungannya ke Sumut, Wamentan mengatakan, ada beberapa kabupaten yang secara berkala akan dikunjungi, dan sudah ada beberapa kabupaten dalam rangka meningkatkan akselerasi kedaulatan pangan.

“Hari ini ke Kabupaten Asahan, tapi sebelumnya sudah ke Kabupaten Langkat. Dan, mungkin berikutnya ke Deliserdang dan lain-lain,” jelasnya.

Di Asahan kata Wamentan, yang akan dikunjungi terkait  peternakan, lahan pertanian dan diskusi dengan pihak Stasiun Karantina Tanjung Balai – Asahan. 

Terhadap lonjakakn harga pangan di dalam negeri, Wamentan menjelaskan, untuk mengatasi inflasi pangan akan digiatkan produksi.

Jadi, adanya food security di beberapa negara di dunia yang tentunya berimbas juga ke Indonesia.

“Cuma saya sampaikan juga ke masyarakat dan ke Bapak Presiden untuk tidak terlalu khawatir. Justeru ini peluang sebenarnya. Kalau di beberapa Negara melakukan food security, kita karena sumber daya alam kita baik, banyak sekali dan sumber daya manusianya juga,” kata Wamentan.

Jadi, permasalahannya kata Wamentan, hanya sepi di daerah tertentu tapi ramai di daerah yang lain. 

“Ini bisa kita  kirim tenaga-tenaga kerja itu untuk melakukan kegiatan pertanian yang diharapkan menekan inflasi pangan,” kata Wamentan. * (junita sianturi)