Kepala BPS Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin saat membuka pelatihan Regsosek 2022 yang digelar secara serentak Senin (3/10/2022). Pelatihan ini diikuti 3.023 petugas yang akan mulai bekerja 15 Oktober hingga 14 November 2022 mendatang.suaratani.com-istSuaraTani.com – Medan| Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mulai membekali calon Petugas Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 melalui pelatihan yang dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Sumut.
Untuk Kota Medan, pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Kepala BPS Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin Senin (3/10/2022) ini diikuti 3.023 petugas yang akan mulai bekerja 15 Oktober hingga 14 November 2022 mendatang.
Dalam pidatonya, Nurul Hasanudin, mengatakan, kesuksesan pelaksanaan kegiatan pendataan awal Regsosek yang super prioritas ini sangat bergantung pada bagaimana pengumpulan data di lapangan.
“Saya berharap agenda pelatihan ini dapat memberikan persepsi yang sama kepada para calon petugas terhadap pemahaman konsep, definisi operasional, dan manajemen lapangan pendataan awal Regsosek 2022, sehingga calon petugas mampu memahami semua materi dan tata cara pengisian semua daftar/ kuesioner Pendataan Awal Regsosek 2022 dengan baik dan benar,” ujarnya.
Dikatakan Nurul, melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan tidak ada pemahaman yang berbeda antar petugas. Semua permasalahan dan kasus batas yang dirasa kurang jelas dapat langsung ditanyakan kepada para Instruktur untuk mendapatkan informasi yang jelas dan solusi yang sama dalam pemecahan masalah yang mungkin akan ditemui di lapangan.
“Jangan berlama-lama dalam diskusi kasus yang kejadiannya jarang (rare cases). Instruktur harus pandai mengatur waktu agar semua pertanyaan dari peserta dapat terjawab semua, sehingga seluruh materi dapat dipahami 100% oleh petugas,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Nurul kembali mengingatkan jika pendataan awal Regsosek ini merupakan agenda super prioritas karena momentum berharga menuju terwujudnya satu data perlindungan sosial, yang menuntut adanya upaya besar yang tidak biasa-biasa saja mulai dari pra-pelaksanaan, pelaksanaan, hingga pasca pelaksanaan. Untuk itu, kita semua dapat mengambil peran yang besar sesuai bagian kita masing-masing.
“Bapak dan Ibu adalah pencetak sejarah, karena Pendataan Awal Regsosek secara khusus untuk mewujudkan Satu Data Program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, kebijakan perlindungan dan pemberdayaan masyarakat dimulai dari tangan Bapak dan Ibu semua,” tambahnya.
Nurul juga menyakinkan bahwa BPS tidak bekerja sendiri. Sebagai agenda nasional, kolaborasi menjadi kunci dalam keberhasilan pendataan awal Regsosek ini. Membangun peran sentral BPS dalam tata kelola statistik nasional dari Kabupaten hingga Pusat, dukungan yang nyata dari K/L/Pemda sampai dengan desa.
“Karena Regsosek merupakan pengelolaan data secara berkelanjutan dan memerlukan komitmen yang besar bagi kita semua,” pungkasnya. *(ika)

