Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, I Nyoman Radiarta, meninjau lomba pelatihan yang diselenggarakan BPPP Medan bagi masyarakat, terdiri dari pelatihan pembuatan alat tangkap gill net untuk nelayan dan pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan bagi pengolah ikan yang diikuti oleh istri-istri nelayan Belawan, Medan.suaratani.com-istSuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Pemkab Medan dan Grab Indonesia untuk perkuat pemasaran produk perikanan. Upaya tersebut dilakukan untuk penguatan pasar bagi produk-produk kelautan dan perikanan hasil dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memampukan dan memandirikan masyarakat melalui berbagai upaya, antara lain menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi bagi masyarakat untuk berkembang, meningkatkan kapasitas dengan memperkuat potensi yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga ekonomi masyarakat pesisir khususnya dapat meningkat lebih baik.
Pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk melakukan perbaikan di berbagai bidang, antara lain perbaikan kelembagaan, usaha, pendapatan, lingkungan, kehidupan dan masyarakat.
Demikian disampaikan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, I Nyoman Radiarta, pada kunjungan kerjanya, Rabu (5/10/2022), ke Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan.
Pada hari itu di lokasi tersebut, ia meninjau lomba pelatihan yang diselenggarakan BPPP Medan bagi masyarakat, terdiri dari pelatihan pembuatan alat tangkap gill net untuk nelayan dan pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan bagi pengolah ikan yang diikuti oleh istri-istri nelayan Belawan, Medan, serta lomba mewarnai untuk anak-anak dalam rangka mengkampanyekan pencegahan stunting dengan makan ikan.
"Dengan adanya kegiatan hari ini adalah bentuk nyata upaya pengembangan masyarakat pesisir di kampung nelayan maju di mana hari ini wanita nelayan, istri-istri nelayan diberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual ikan itu sendiri, serta sebagai dukungan dalam menekan angka stunting di Kota Medan. Dengan adanya pelatihan pengolahan hasil perikanan ini peserta diajarkan membuat berbagai olahan ikan sehingga menarik minat masyarakat terutama anak-anak untuk gemar makan ikan," ujarnya.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) BRSDM, Lilly Aprilya Pregiwati, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/10/2022) mengatakan, pada kesempatan tersebut juga digelar kegiatan Kolaborasi Strategis Pemasaran Produk UMKM Olahan Perikanan Pemkot Medan dan BPPP Medan Melalui Platform Grab Indonesia.
Ia berharap, dengan adanya gelar produk UMKM Olahan Perikanan dapat dibangun sebuah jaringan pelaku usaha pengolah dan pemasar hasil perikanan. Tujuannya agar terbangun komunitas usaha yang dapat saling bersinergi mengembangkan produksi olahan hasil perikanan.
"Kegiatan Kolaborasi Strategis Pemasaran Produk UMKM Olahan Perikanan ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi bersama dalam pembentukan kampung nelayan maju. Untuk itu, Saya berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Setelah pelatihan, diharapkan para penyuluh perikanan agar dapat terus mendampingi peserta pelatihan untuk meningkatkan pengembangan usaha dalam bidang perikanan bersinergi dengan Pemerintah Kota Medan dan juga Grab Indonesia. Peran Penyuluh Perikanan juga sangat penting dalam pendampingan teknis terhadap kelompok sehingga dapat membangkitkan semangat pengolah ikan dengan membawa prinsip keberlanjutan," tambahnya.
Pada kegiatan tersebut turut diserahkan secara simbolis bantuan untuk masyarakat. Khusus dari KKP bantuan yang diberikan terdiri dari paket alat tangkap gill net, paket alat pengolahan, dan 500 kg Ikan Konsumsi. Bantuan KKP tersebut diperuntukkan bagi kampung nelayan maju, di Bagan Deli, Belawan, Medan, untuk mendukung program prioritas KKP pengembangan kampung perikanan. *(putri)

