Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kembangkan Industri Mesin Perkakas, Kemenperin Kerja Sama dengan Korea Selatan

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Taufiek Bawazier.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan kemampuan industri mesin perkakas (machine tools) dalam negeri karena perannya yang sangat penting bagi sektor manufaktur. 

Mesin perkakas merupakan barang modal yang sangat penting dalam mendukung pembangunan industri permesinan karena berfungsi memproduksi komponen mesin dan peralatan yang bernilai tambah tinggi.

Kebutuhan mesin perkakas untuk pabrik, workshop dan pendidikan hampir semuanya masih dipenuhi dengan impor. 

Hingga saat ini, produsen mesin perkakas dalam negeri masih memproduksi mesin perkakas sederhana skala light dan medium duty.

“Faktor-faktor yang perlu didorong dari industri mesin perkakas adalah penguasaan teknologi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dua hal faktor ini amat penting untuk dapat meningkatkan kemampuan produksi subsektor tersebut,” ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Taufiek Bawazier, Kamis (3/11/2022).

Untuk mengoptimalkan pengembangan teknologi industri mesin perkakas, pada tahun 2020 Direktorat Jenderal ILMATE telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Korea Institute of Advancement of Technology (KIAT) terkait komitmen kedua belah pihak untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri dan akademisi mesin perkakas Indonesia melalui proyek kerjasama MTIDC (Machine Tools Industry Development Center).

Kesepakatan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk kerja sama antara KIAT, CAMTIC Advance Mechatronics Technology Institute for Commercialization, dan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung. 

Pada saat penyelenggaraan Seremonial Kerja sama Machine Tools Industry Development Center (MTIDC) tersebut di Bandung, Selasa (1/11/2022) lalu, Taufiek menyatakan optimismenya, bahwa dengan kemampuan COE ITB dan transfer knowledge pihak Korea Selatan, akan lahir inovasi-inovasi baru yang dapat diserap oleh Kementerian/Lembaga. 

“Machine tools berperan penting untuk memperkuat industri nasional. Dengan kerja sama ini, peralatan tersebut dapat mengisi pengadaan pemerintah serta digunakan di Sekolah Menengah Khusus. Kami juga mengharapkan ITB dapat mengembangkan variasi machine tools untuk makin memajukan produksi nasional,” ujarnya.

Direktur Jenderal KIAT, Park Cheon Kyo, menyatakan, pihaknya mendukung pengembangan mesin-mesin lain seperti mesin bubut CNC. Menurutnya, hal ini dapat membantu pengembangan industri mesin perkakas Indonesia. 

“Proyek ini merupakan simbol teknologi dan kerjasama bilateral antara Korea Selatan dan Indonesia untuk meningkatkan kerukunan dan kebersatuan antar negara,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Bandung, Reini Wirahadikusumah menyampaikan terima kasih kepada Kemenperin yang telah mendorong dan memfasilitasi terwujudnya kerjasama antara KIAT, CAMTIC, dan FTMD ITB. *(jasmin)